Kamis, 28 Mei 2015

hasil observasi analisa dan riset pasar oleh anak smkn 2 mataram


LAPORAN HASIL OBSERVASI
 ANALISA DAN RISET PASAR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4oO2MRa1MbA0fXlrxOzfXoMEEUj2hKrLi85a5Wt9_c0Oz_oIpD9QqDDz1PY-rXL0F82VKVHmuI5Q2Wgcv2WPHG_a55GrUfdsJMgPqV9IPu0IMSd7uQTNiGWSquUwTzYNdCp5v6bZehCNA/s1600/Logo+SMKN+2+Mataram.png
Disusun oleh
Kelompok 7
X Pemasaran 1
Ketua: Syifaul Qolbi
Anggota:
1. Suci Rahmani
2. Akhmat Ferdi Pahrian
3. Taufik Hidayat
SMKN 2 MATARAM
TAHUN PELAJARAN 2014/2015







 
KATA PENGANTAR


Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenanNYA laporan observasi analisa dan riset pasar kami dapat selesai dengan baik.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai keadaan pasar modern pada saat ini, serta menambah wawasan kami mengenai dunia pemasaran.
Dalam menyusun laporan ini, saya sangat berterimakasih kepada Guru pembimbing kami yang telah memberikan kami arahan cara melakukan observasi yang baik, serta cara membuat laporan yang baik.
Laporan observasi analisa dan riset pasar ini semoga dapat menjadi ilmu yang berguna bagi kami, serta saran atau komentar yang kami ajukan terhadap pengelola pasar dapat menjadi motivasi yang dapat lebih membangun agar jalannya usaha ke depannya lebih baik.

       Penyusun


Syifaul Qolbi
Suci Rahmani
Akhmat Ferdi Pahrian
Taufik Hidayat
















i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….
BAB I………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….......
1.1. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………
1.2. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………..
1.3. TUJUAN …………………………………………………………………
1.4. MANFAAT ……………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………….
BAB III………………………………………………………………………………………
 KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………………………........




















ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1        LATAR BELAKANG
Pemasaran merupakan segala usaha untuk menciptakan dan mengarahkan standar hidup untuk kepentingan konsumen terhadap barang dan jasa dengan tujuan memperoleh rasa kepuasan. Semakin tinggi taraf hidup masyarakat, maka semakin banyak pilihan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Pemasaran sangat berpengaruh terhadap kehidupan perusahaan, karena pemasaran merupakan jantung perusahaan.
Setiap perusahaan yang akan melakukan usaha, wajib baginya untuk melakukan Analisa dan Riset Pasar guna mengetahui produk apa yang sedang gencar pada saat itu. Setelah itu perusahaan harus bisa mengelola usaha yang digelutinya, agar usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar sehingga keinginan kita dapat dicapai. Sangat penting bagi perusahaan saat akan melakukan usaha terlebih dahulu juga melakukan perencanaan mengenai langkah apa yang akan digunakan saat usaha tersebut, perencanaan tersebut haruslah sistematis.
Selanjutnya perusahaan harus memikirkan strategi apa yang akan digunakan agar produk yang diciptakan oleh perusahaan dapat dikenal serta dapat menarik minat para pelanggan untuk membelinya. Dengan berkembangnya zaman, perusahaan juga harus memperhatikan cara promosi yang tepat, cepat, murah meriah dan tentunya dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli produknya.
Dalam kesempatan ini, kami diberi tugas utuk menganalisa keadaan pasar modern yaitu Alfamart, B’nC fashion, dan Mc Donlad yang ada di Mataram. Dimana kami akan memberikan instrumen pertanyaan kepada perusahaan tersebut seputar usahanya.
Demikian laporan hasil dari observasi kami ini  semoga dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pihak yang bersangkutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.      apakah perusahaan selalu melakukan observasi/riset sebelum melakukan bisnis?
2.      bagaimana dampak kepada perusahaan jika tidak melakukan observasi/riset terhadap produk yang hendak dijualnya?
3.      apakah saat berbisnis, perusahaan selalu mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen?
4.      Bagaimanakah keterlibatan manajemen pada perusahaan?
5.      bagaimana tindakan perusahaan agar dalam memasarkan produknya dapat meningkatkan omzet penjualan?
6.      bagaimanakah cara mendisplay produk yang baik?
7.      apakah promosi yang dilakukan berdasarkan situasi dan kondisi yang tepat?
8.      bagaimanakah strategi yang dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan jumlah pelanggan?
9.      apakah perusahaan melakukan penjualan melalui online?
1

1.2        TUJUAN


Tujuan kami melakukan Observasi ini adalah agar kami mengetahui keadaan pasar serta menambah wawasan kami dalam dunia pemasaran.



1.4 Manfaat

Manfaat yang kami dapatkan setelah melakukan observasi pasar yaitu:
1.      Dapat mengetahui tindakan awal sebelum berbisnis,
2.      Dapat  mengetahui nama alat yang dipakai untuk berbisnis,
3.      Dapat mengenal nama display produk,
4.      Dapat menngetahui keadaan pasar yang sebenarnya,
5.      Mengetahui cara menarik pelanggan,
6.      Mengetahui langkah dan cara mengelola usaha dengan baik,
7.      Memberi motivasi agar kami semakin semangat ingin terjun dalam bidang usaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat mengurangi pengangguran di negara kita.





2
BAB II
PEMBAHASAN
v  Data Primer

1.      Alfamart (PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk)
Saat kami melakukan observasi di Alfamart, kami sangat banyak mendapatkan ilmu serta informasi yang sangat bermanfaat seperti yang akan kami jelaskan berikut ini.
Pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk, ternyata sebelum melakukan/memulai bisnisnya, perusahaan ini melakukan observasi/riset agar produk yang akan diperjualbelikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, agar memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga kehidupan perusahaan dan tujuan perusahaan dapat dicapai. Sehingga dapat dikatakan bahwa Alfamart menjual produk sesuai dengan hasil observasi/riset pasar. Dalam mengelola usaha perusahaan, ternyata Alfamart melibatkan semua unsur manajemennya agar usaha terkelola dengan baik. Perusahaan ini juga melakukann langkah-langkah pemasaran secara sistematis(berurutan), sehingga dengan begitu pengelolaan dan perencanaan yang baik dapat meningkatkan omzet penjualannya.
Display produk, berbicara dengan display produk, bahwa penataan produk yang ada di alfamart sangat disesuaikan dengan lay out tokonya serta display yang dilakukan telah berdasarkan syarat dan kriteria display. Menurut pendapat kami, penataan di alfamart sangatlah bagus, karena penataannya sangat rapi, dan produk yang ada pada gondola atau hambalanpun tidak ada yang kosong serta sistem kebersihan tempatnya juga sangat mendukung. Sehingga konsumen yang berbelanja merasa nyaman dan membiasakan diri untuk berbelanja disana.
 Strategi yang dijalankan perusahaan alfamart juga sangat baik, Mengapa demikian? Karena pada saat akan melakukan promosi, alfamart selalu menyesuaikan dengan kondisi  dan situasi sehingga dengan begitu alfamart dapat meningkatkan jumlah pelanggannya. Selain membuka cabang berupa Toko, ternyata Alfamart juga melakukan jual beli melalui online. Produk yang diperjualbelikan melalui online juga mencakup seluruh jenis produk. Dengan demikian para konsumen tidak perlu berkunjung ke toko, namun konsumen hanya memesan dimana saja melalui online. Namun kelemahan yang dimiliki oleh alfamart menurut hasil observasi kami adalah harga di alfamart terbilang cukup mahal, sehingga memberatkan para konsumen berbelanja di alfamart.



3
2.      B’nC Fashion
Setelah kami melakukan observasi di Alfamart, kamipu segera bergegas menuju Mataram Mall. Kami mempunyai tugas untuk melakukan observasi disalah satu toko yang ada di mall tersebut yaitu toko B’nC Fashion (toko pakaian) yang menyediakan pakaian usia remaja, dewasa dan tua.Kami mengajukan instrumen pertanyaan yang sama seperti yang kami lakukan di Alfamart.
Pembahasan dari informasi yang kami dapat yaitu sebelum perusahaan B’nC melakukan bisnis, ia terlebih dahulu melakukan Observasi/riset terhadap produk apa yang akan dipasarkan dan produk apa yang sedang digemari masyarakat, sehingga produk yang diperjualbelikan disana berdasarkan hasil observasi/riset, karena B’nC mengutamakan  kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pengelolaan usaha pada B’nC fashion melibatkan seluruh unsure manajemennya agar pengelolaan usahanya lebih mudah. Perencanaan pemasarannya pun dilakukan dengan sistematis (berurutan) dengan baik. Namun sayangnya meskipun demikian peningkatan omzet penjualan B’nC Fashion tidak menentu maksudnya tidak selalu meningkat.
Dari hasil waawancara kami, display produk di sini sesuai dengan tata lay out tokonya serta penataannya berdasarkan syarat dan kriteria display. display yang digunakan di sini yaitu interior display. yang menata produk yaitu khusus pegawai gudang, bukan lagi pramuniaganya.  Menurut pendapat kami, display yang dilakukan sangat tidak menarik, karena penataan produknya dengan volume yang banyak, walaupun penggolongan penataannya menurut usia pemakai produk tetapi di sini kami melihat tokonya sangat sumpek karena terlalu banyak barang yang di pajang, serta kondisi tempat yang kotor dan toko ini tidak memiliki gudang untuk menyimpan produk atau lainnya. Di dalam toko tersebut kami melihat banyak karung yang dibiarkan begitu saja, hal ini sangat merusak pemandangan. Sangat disayangkan, padahal jika volume penataan produknya dikurangi dan kebersihan tokonya diperhatikan maka sangat indah dipandang.
Adapun strategi yang digunakan oleh perusahaan ini dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Serta strategi promosi yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang tepat agar dapat meningkatkan omzet dan pelanggan. Pada perusahaan ini, tidak menggunakan sistem penjualan melalui online.
Kelemahan B’nC yaitu tidak mempunyai gudang, penataan produknya yang terlalu menumpuk sehingga tidak enak dipandang, serta karyawannya tidak mendapatkan pendidikan mengenai nama-nama peralatan didalam toko tersebut.



4
3.      MAC. DONLAD
McDonald’s salah satu pencetus restoran cepat saji di dunia yang mengutamakan kecepatan dan volume dalam setiap penyajian makanannya. Umumnya restoran ini menyediakan menu makanan yang tidak terlalu banyak dan sama/seragam disemua cabangnya. Selain menu-menu diseragamkan, McDonald’s juga membuat menu makan siang, sarapan, makan malam serta makanan ringan.
Ray Kroc adalah orang yang pertama memperkenalkan McDonald, suatu hari dia dikejutkan dengan resto burger kecil yang memesan delapan mesin ice cream. Pemilik resto itu dua bersaudara yang bernama Dick dan Mac Donald. Dua bersaudara ini membuat burger kualitas yang bagus dengan servis yang cepat. Kemudian setelah itu Ray Kroc berdiskusi dengan dua orang tersebut untuk membuka resto yang sama.
Pada tahun 1955 mereka membuat hak atas membuka resto Mc Donald’s. Dari tahun ketahun, cabang resto mereka semakin bertambah . Mc Donald’s mulao masuk ke Indonesia pada tahun 1991. Kemudian mengembangkan usahanya ke daerah Lombok pada 29 Desember 2000.
Adapun strategi promosi yang dilakukan oleh MaC Donald’s pada awal berdirinya yaitu promosi dari mulut ke mulut. Namun dengan berkembangnya zaman, promosinya pun mulai modern yaitu dengan kampanye iklan Mc Donald’s yang bertajuk “I’m Lovin’ it” ternyata kampanye ini sukses menjadi daya tarik pelanggan.
Disetiap restonya, Mac Donald’s merupakan resto yang sangat memperhatikan kecepatan pelayanan, kebersihan resto serta keramahan para karyawannya. Dengan demikian maka akan semakin banyak konsumen yang tertarik untuk makan di sana.











v  Data Skuknder
MATERI TENTANG PEMASARAN

Pemasaran adalah Proses sosial dan manejerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (pruducts of value) dengan orang atau kelompok lain.
Definisi ini berdasarkan konsep-konsep berikut ini : kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk; nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar; serta pemasaran dan pemasar.
a.  Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Cara berpikir pemasaran dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan rumah untuk hidup. Di luar ini, manusia sangat menginginkan rekreasi, pendidikan, dan jasa-jasa lainnya. Mereka punya preferensi yang kuat terhadap versi dan merek tertentu dari barang dan jasa pokok.

Ada perbedaan antara kebutuhan (needs), Keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki keputusan dasar tertentu. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal, keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakatnya atau oleh para pemasar, namun sudah merupakan bawaan dan terukir dalam biologi manusia serta kondisi manusia.
Kebutuhan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih mendalam. Orang Jepang butuh makanan dan ingin sushi dan sake, butuh pakaian dan ingin setelan khusus untuk berangkat kerja dan kimono untuk upacara atau peristiwa sosial, serta butuh hiburan dengan bermain golf. Dalam masyarakat lainnya, kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara yang berbeda. Jika orang Melayu di Malaysia dan Singapura lapar, mereka mencari makanan lokal; pakaian mereka untuk acara-acara khusus adalah baju kurong atau kebaya, dan mereka mancari hiburan dengan berbelanja dan nonton film di bioskop. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak. Keinginan manusia dibentuk secara terus-menerus oleh kekuatan dan institusi sosial seperti kelompok religius, sekolah, keluarga, dan perusahan bisnis.
Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesedian untuk membelinya. Keinginan akan menjadi permintaan jika didukung dengan daya beli. Banyak orang ingin memiliki Mercedes, namun hanya sedikit yang mampu dan mau membelinya. Oleh sebab itu, perusahaan tidak hanya harus mengukur berapa banyak orang yang menginginkan produknya, tetapi yang lebih penting, berapa banyak yang benar-banar mau dan mampu membelinya.
Perbedaan ini bisa menjelaskan kecaman yang kerapkali dilontarkan oleh para kritis pemasaran bahwa “pemasar menciptakan kebutuhan”atau “pemasaran membuat orang membeli barang-barang yang mereka tidak inginkan”. Pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar, seperti halnya panutan lain dalam masyarakat, mempengaruhi keinginan. Mereka mengajukan ide bahwa sebuah Mercedes bisa memenuhi kebutuhan seseorang akan status sosial. Pemasar mempengaruhi permintaan dengan membuat suatu produk cocok, menarik, terjangkau, dan mudah didapatkan oleh konsumen yang dituju.

b. Produk
Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. Kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya. Kita definisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Pentingnya produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang diberikannya. Kita tidak membeli mobil untuk dilihat saja, melainkan untuk jasa transportasinya. Kita tidak membeli oven microwave hanya untuk dikagumi, melainkan untuk memasak. Jadi, produk fisik sebenarnya adalah sarana yang memberikan jasa tertentu kepada kita.
Sebenarnya, jasa juga disediakan oleh sarana lain, seperti orang, tempat, aktivitas, organisasi dan gagasan. Kalau kita sedang bosan, kita dapat pergi ke konser dan mendengarkan penyanyi (orang); pergi berlibur ke resor pantai seperti Phuket atau Manado (tempat); bernyanyi sepuas hati di karaoke lounge (aktivitas); bergabung dengan klub kebugaran (organisasi); atau menganut filosofi baru tentang hidup (gagasan) Oleh sebab itu,kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup produk untuk mencakup produk fisik,produk jasa,dan sarana lain yang dapat memenuhi suatu kebutuhan  dan keinginan.Kadang-kadang kita menggunakan istilah lain untuk produk,seperti penawaran (offerings),pemuas (satisfiers),atau sumber daya (resources).
Para pemanufaktur sering membuat kesalahan dengan lebih memperhatikan produk fisik daripada jasa yang diberikan produk tersebut.Mereka lebih menganggap dirinya sebagai penjual produk ketimbang penyedia solusi untuk suatu kebutuhan. Padahal wanita tidak membeli lipstik ,ia justru membeli ‘harapan’.Tukang kayu tidak membeli bor,tetapi ia membeli ‘lubang’.Suatu benda fisik hanyalah merupakan kemasan suatu jasa.Tugas pemasar adalah menjual manfaat atau jasa dalam suatu produk fisik dan bukan sekedar menjelaskan ciri-ciri fisik peoduk tersebut.Penjual yang memutuskan pikirannya pada produk fisik dan bukan pada kebutuhan pelanggan disebut menderita “marketing myopia”.

c. Nilai, Biaya, dan Kepuasan

Bagaimana konsumen memilih diantara banyak produk yang dapat memuaskan kebutuhannya. Sejumlah produk dapat memuaskan kebutuhan seperti : Sepeda, sepeda motor, mobil, taxsi dan bis. Alternatif – alternatif ini adalah kelompok pilihan produknya    (product choice set)
Konsep dasarnya adalah nilai pelanggan (customer value)

d.  Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan

            Kenyataan bahwa orang memiliki kebutuhan dan keinginan serta dapat menentukan nilai produk tidaklah cukup untuk mendefinisikan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran . Pertukaran merupakan salah satu dari 4 cara orang mendapatkan produk.
  1. Dengan menghasilkannya sendiri ( self Production)
  2. Dengan Memaksa
  3. Dengan Mengemis
  4. Dengan Pertukaran

Pemasaran muncul dari pendekatan yang terakhir untuk memperoleh produk.
Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan konsep pokok yang mendasari pemasaran . Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakah kedua belah pihak dapat  menyetujui syarat pertukaran (terms of exchange) yang saling menguntungkan. Jadi pertukaran sering disebut proses penciptaan nilai (value creating prosess) karena masing- masing pihak biasanya akan lebih beruntung daripada sebelum pertukaran.
Pertukaran harus dipandang sebagai proses dan bukan sekedar kejadian sesaat. Masing – masing pihak disebut terlibat dalam suatu pertukaran bila mereka bernegosiasi dan mengarah kesuatu kesepakatan . Bila kesepakatan dapat tercapai , kita sebut Transaksi. Transaksi merupakan unit dasar dari pertukaran . Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak . Suatu transaksi memiliki beberapa dimensi sedikitnya ada 2 barang yang bernilai, syarat – syarat yang disetujui, waktu persetujuan, dan tempat persetujuan . Biasanya ada suatu sistem hukum yang menjamin bahwa pihak yang melakuan transaksi akan memenuhi kewajibannya . Pemasar yang baik akan berusaha membangun hubungan jangka panjang, saling percaya, dan win – win dengan para pelanggan ,distributor , penyalur dan pemasok yang ia hargai. Hal ini diwujudkan dengan menjanjikan dan memberikan kualitas tinggi, pelayanan yang baik dan harga yang fair kepada pihak –pihak lain secara berkesinambungan. Relationship marketing mengurangi biaya dan waktu transaksi. Relationship marketing adalha membangun aset perusahaan yang unik berupa jaringan pemasaran (marketing network) .

e. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu.
Jadi ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan bersedia menawarkan sumber daya tersebut untuk ditukar supaya dapat memenuhi keinginan mereka.
Semula istilah pasar menunjukan tempat di mana penjual dan pembeli bertemu untuk menukar barang-barang mereka, misalnya di alun-alun. Ahli ekonomi menggunakan ostilah pasar untuk menjelaskan sejumlah pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas suatu produk atau kelas produk; maka muncul istilah pasar perumahan, pasar gandum, dan lain-lain. Akan tetapi, pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar.
Kalangan bisnis menggunakan istilah pasar untuk mencakup berbagai pengelompokan pelanggan. Ada pasar keinginan (misalnya pasar pencari diet), Pasar produk(misalnya pasar sepatu), pasar demografis (seperti pasar remaja), dan pasar geografis (seperti pasar Australia). Bahkan mereka memperluas konsep ini hingga mencangkup pola kelompok non-pelanggan, seperti pasar pemilih (voter markets), dan pasar tenaga kerja (labor markets), dan pasar penyumbang (donor markets).



f.  Pemasaran dan Pemasar
Konsep pasar membawa kita kembali pada konsep pemasaran. Pemasaran mengandung makna aktivitas manusia dalam hubungannya dengan pasar. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mengaktualisasiakn pertukaran potensial dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Jika suatu pihak lebih aktif mencari atau mengupayakan pertukaran dengan pihak lain, kita menyebut pihak pertama tersebut pemasar dan pihak kedua calon pembeli (prospek). Pemasar adalah orang yang mencari dari sumber daya dari orang lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai untuk dipertukarkan. Pemasar mencari respon dari pihak lain, baik untuk menjual sesuatu maupun untuk membeli sesuatu. Dengan kata lain, pemasar bisa menjadi penjual atau pembeli. Miaslnya beberapa oarang ingin membeli subuah rumah menarik yang baru dijual. Setiap calon pembeli akan berusaha memasarkan dirinya supaya dipilih oleh si penjual. Para pembeli ini melakukan pemasaran! Bila kedua belah pihak sama-sama aktif mengupayakan terjadinya pertukaran, keduanya kita sebut sebagai pemasar dan situasinya disebut pemasaran timbal balik (reciprocal marketing).
Dalam situasi normal, pemasar adalah sebuah perusahaan yang melayani suatu pasar pemakai akhir ditengah kompetisi. Perusahaan dan pesaingnya mengirimkan masing-masing produk dan pesanya secara langsung dan/atau melalui perantara pemasaran (perantara dan fasilitator) kepada para pemakai akhir. Efektifitas relatifnya dipengaruhi oleh para pemasok mereka dan juga faktor utama lingkungan (demografis, ekonimi, fisik, teknologi, politik/hukum, sosial/budaya).












Pengertian Menata Produk
Penataan produk atau yang sering kita kenal dengan istilah display adalah suatu cara penataan produk terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Untuk memperjelas arti dari display tersebut, William J.Shultz, “Display consist of simulating customers attention and interest in a product or a store, and desire to buy the product or patronize the store, through direct visual appeal”. Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung ( direct visual appeal ).
Pelaksanaan display yang baik merupakan salah satu cara untuk memperoleh keberhasilan self service dalam menjual barang–barang. Hal ini dapat dilihat di supermarket. Adapun tujuan display digolongkan sebagai berikut :
1. Attention dan Interest Customer
Attention dan interest customer , yaitu untuk menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya.
2. Desire dan Action Customer
Desire dan action customer , yaitu untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah memasuki toko, kemudian melakukan pembelian.
Selanjutnya, display dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1. Window Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase.
2. Interior Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Interior display dibagi dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
a. Open display
Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatun tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan, misalnya self display, island display (barang-barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga menyerupai pulau-pulau).
b. Closed display
Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. Barang-barang tersebut tidak dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian.
c. Architechtural Display
Architectural display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.
3. Exterior Display
Memajangkan barang-barang di luar toko, misalnya pada waktu mengadakan obral dan pasar malam. Display ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis.
b. Membantu para produsen yang menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekononomis.
c. Membantu mengkoordinasikan Advertising dan Merchandising.
d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus.
e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, misalnya pada hari raya, ulang tahun.
Selain ketiga macam display yang telah diuraikan di atas, perlu juga diperhatikan beberapa hal dalam display, yaitu sebagai berikut:
a. Store Design dan Decoration
Store design dan decoration, yaitu tanda-tanda yang berupa diantaranya simbol-simbol, lambing-lambang, poster-poster, gambar-gambar, bendera-bendera, dan semboyan. Tanda-tanda ini diletakkan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design tersebut digunakan untuk membimbibing calon pembeli kearah barang dagangan dan member keterangan kepada mereka tentang penggunaan barang-barang tersebut. “decoration” pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada saat-saat hari raya, natal, dan tahun baru.
b. Dealer Display
Dealer display, yaitu penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk. Dengan memperlihatkan kegunaan produk dalam gambar dan petunjuk, maka display ini juga memberi peringatan kepada para petugas penjualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.

  
   Cara menata barang dagangan di toko.

Salah satu cara agar toko lebih menarik adalah dengan menata barang dagangan dengan sedemikian rupa agar tampak lebih menarik, meyakinkan dan lebih rapi, tentunya dengan harapan penjualan semakin meningkat. Berikut tipsnya:
1.      Isilah pada bagian depan toko terlebih dahulu. Kesan penuh harus anda tampilkan dengan menata produk  anda dengan mengutamakan mengisi bagian depan atau etalase depan terlebih dahulu bahkan ada yang mengisi bagian teras atau trotoar toko agar lebih menarik perhatian calon pembeli. Keamanan harus diutamakan jangan sampai produk tersebut jadi sasaran pencurian orang yang lalu lalang di depan toko.
2.      Perhatikan warna. Tempatkan produk dengan warna warna cerah di bagian yang paling mudah dilihat, padukan warna cerah tersebut letakkan bersebelahan dengan warna cerah lain. Misalnya warna merah,kuning,orange, putih sehingga lebih cepat menangkap perhatian pengunjung.
3.      Disain menarik sebagai jangkar. Sering kali kita dapati produk yang tidak terkenal memiliki disain atau model yang sangat menarik dan inovatif, anehnya produk terkenal justru disainnya malah biasa-biasa saja,ini sering kita temukan pada produk fashion. Gunakan produk dengan disain menarik ini sebagai jangkar atau penarik dengan cara menggandengkannya dengan produk yang sudah punya nama, dengan harapan pengunjung akan tertarik untuk membeli keduanya dengan dua alasan langsung, disain menarik atau merek terkenal.
4.      Produk laris di bawah. Pada toko retail, letakkan produk yang laris di rak bagian bawah, kenapa? Karena produk yang laris bagaimanapun tetap akan di cari, pembeli sudah sangat hapal bentuk produk tersebut, sehingga ditempatkan di bagian bawah pun tetap akan mudah ditemukan, sedangkan untuk produk yang kurang terkenal tempatkan produknya di bagian yang sejajar dengan mata, selain untuk membantu distributor untuk menjualkan produknya, rak yang sejajar dengan mata harga promosi atau sewa raknya relatif tinggi, distributor biasanya rela membayar sewa pada pemilik toko  agar produknya ditempatkan di tempat strategis.  lumayan kan buat tambahan pemasukan toko anda.
5.       Kemasan besar di kanan. Biasakan meletakkan produk dengan kemasan besar di sebelah kanan, misalnya produk susu merek A kemasan 1000 gram di sebelah paling kanan kemudian diikuti dengan kemasan 800 gram demikian seterusnya sampai kemasan yang paling kecil. Kenapa? Karena kebiasaan manusia menggunakan tangan kanan maka probabilitas terpilihnya produk dengan kemasan besar akan semakin tinggi.
6.      Kelompokkan produk. Kelompokkan produk dengan kategori yang sama pada satu tempat yang berdekatan, dan menempatkan produk pelengkap berdekatan misanya mi isnstan berdekatan dengan saos atau sambal.
7.      Tempatkan produk impulsif dikasir. Sambil  antri biasanya pembeli suka comot sana sini manfaatkan hal ini dengan menempatkan produk dengan harga murah di sekitar kasir, seperti permen, rokok, coklat, aksesoris murah. Sehingga akan menambah jumlah belanjaan. Pilihlah kasir yang santai agar yang sedang antri akan semakin rajin men comot produk tambahan ke keranjang belanja.
Sebenarnya banyak lagi tips untuk menata produk di toko, untuk itu di tuntut kreatifitas dan kejelian anda untuk terus berinovasi dan seringlah berkunjung ke toko sejenis dengan anda untuk menambah pengetahuan dan membuka wawasan.

 Syarat display yang baik
Di samping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankan aktivitas display, para peritel juga harus memerhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu;
1.Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadimudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia.
2. Display harus memerhatikan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelola toko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung (konsumen) yang berada di dalam toko,berkaitan dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang mudah pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang fisik ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase. Barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.
3. Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif, para peritel dapat memanfaatkan alat alat bantu seperti standing poster materials yang lain.
JENIS DAN SPESIFIKASI BARANG
Barang merupakan atribut secara Fisik dapat diraba
Menurut Philip Kotler Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ini meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa gagasan pokok dari definisi tersebut ialah bahwa konsumen membeli tidak hanya sekadar atribut fisik, karena pada sasarannya mereka membayar untuk sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Barang adalah atribut dan secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata. Barang-barang tersebut dikelompokkan menjadi dua, antara lain :
1. Kelompok barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahteraan konsumen jangka panjang.
a. Solutari product (barang yang bermanfaat)
Solutary product yaitu barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang, misalnya detergen dengan fosfat rendah.
b. Deficient product (barang yang kurang sempurna)
Deficient product yaitu barang-barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi tetapi tetap mempunyai manfaat untuk konsumen. Misalnya, obat-obatan yang rasanya pahit tetapi manjur mengobati penyakit.
c. Pressing product (barang yang sifatnya menyenangkan)
Pressing product yaitu barang-barang yang segera memberikan kepuasan kepada si pembeli tetapi dapat berakibat sangat buruk bagi pemakai barang tersebut. Misalnya, rokok, minuman keras dan sebagainya.
d. Desirable product (barang yang sangat diperlukan)
Desirable product yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya, makanan dan minuman.
2. Kelompok barang menurut tujuan pemakaian
a. Barang konsumsi
Barang konsumsi merupakan barang-barang yang dapat dibeli untuk konsumsi. Barang konsumsi dibedakan menjadi empat golongan, yaitu :
1) Convenience goods (barang kebutuhan sehari-hari) antara lain dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a) Barang pokok
Barang pokok merupakan barang yang dibeli secara tetap, contoh : beras, sabun, pasta gigi.
b) Barang impulsif
Barang impulsive yaitu barang yang dibeli tanpa perencanaan, contoh : permen, cokelat dan es.
c) Barang darurat
Barang pokok yaitu barang yang dibeli atas dorongan kebutuhan, contoh : paying dimusim hujan.
2) Shopping goods (barang belanjaan)
Merupakan barang yang pembeliannya perlu dipertimbangkan, harga relative mahal, perbandingan mutu dan lain-lain, misalnya mobil, motor, peralatan rumah tangga.
3) Speciality goods (barang khusus)
Merupakan barang dengan ciri khas yang mampu menarik konsumen dalam berbelanja, misalnya mobil mewah.
4) Unshought goods (barang yang tidak dicari)
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen, namun secara normal tidak berpikir untuk membelinya, misalnya asuransi jiwa, tanah kuburan.

b. Barang industri
Barang industri merupakan barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Konsumen atau pembeli dari barang-barang ini adalah perusahaan, lembaga, organisasi. Barang industri dapat digolongkan sebagai berikut ;
1) Bahan dan suku cadang, barang-barang yang seluruhnya masuk dalam produk jadi.
Misalnya, barang hasil pertanian.
2) Barang modal, barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir. Barang ini meliputi :
a) Instalai yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka panjang, misalnya computer, mesin bor.
b) Peralatan ekstra(tambahan) yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, misalnya perkakas tangan.
3) Pembekalan dan pelayanan, merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang industri karena barang-barang tersebut pada umumnya dibeli dengan usaha minimal dengan dasar pembelian kembali. Misalnya, batu bara, tinta printer dan sebagainya.
3. Barang-barang di supermarket
Barang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu barang supermarket, barang fresh, barang fashion. Barang supermarket meliputi :
a. Departemen food ( meliputi semua makanan)
b. Departemen nonfood (meliputi barang selain makanan, misal skin care)
c. Departemen household (perlengkapan rumah tangga)
d. Departemen toys (sarana atau tempat atau barang-barang yang disediakan khusus untuk anak-anak)
e. Departemen stasionary ( meliputi semua peralatan tulis dan kantor)
4. Jenis, Sifat dan Spesifikasi barang.
Jenis barang ditentukan berdasarkan pembagian departemen. Sifat barang ditentukan berdasarkan perbedaan sifat atau karakter antara barang yang satu dengan yang lainnya pada departemen yang sama, misalnya perbedaan sifat drinks atau biscuits yaitu bersifat minuman dan makanan yang sama ada pada departemen food. Spesifikasi barang supermarket adalah perbedaan kualitas dan kuantitas, jenis barang dengan merek yang berbeda dalam satu sifat dan satu departemen, misalnya fruit tea dan fresh tea.
Produk dapat pula dikelompokkan berdasarkan sifat dan manfaatnya. Namun demikian, tentu saja pengelompokkan tidak akan terlepas dari orientasi terhadap jenis produknya. Sebagai contoh berikut ini diketengahkan penyusunan produk pada suatu toko obat/apotik. Pertama-tama, dikelompokkan berdasarkan jenis produknya, apakah sebagai obat-obatan atau vitamin; Selanjutnya, dikelompokkan apakah jenis produk itu sifatnya cair (liquid), tablet atau bubuk kapsul; Kemudian, dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, apakah sebagai obat batuk, obat sakit kepala, obat ashma dan sebagainya.
Menggolongkan Barang-Barang
Pengaturan barang perlu disusun dan ditata dengan sebaik-baiknya, serta serapi-rapinya. Kegiatan-kegiatan di dalam mengatur barang dagangan dapat dilakukan dengan menata barang, antara lain:
• Pengelompokan berdasarkan penggunaannya barang,
• Pengelompokan berdasarkan merek barang yang sama
• Pengelompokan berdasarkan ukuran barang,
• Pengelompokan barang-barang kebutuhan konsumen.

1. Pengelompokan dan pengklasifi kasian produk
Tujuan utama dari pengelompokan dan pengklasifikasian produk (barang) adalah untuk memudahkan pengelolaannya. Bagi pihak produsen atau penjual, pengklasifikasian barang akan memudahkan dalam hal:
a. Penyimpanan di gudang,
b. Penataan di ruang pajang,
c. Pengambilan dari gudang atau tempat pemajangan,
d. Pengawasan dan pemeliharaan.
Bagi pihak pembeli, pengklasifikasian barang akan memudahkan untuk memilih atau menyebutkan pesanan.
Pengelompokan dan pengklasifi kasian barang pada suatu toko (store) disebut juga ”Merchant” atau Point Of Sale (POS) biasanya disusun sebagai berikut:
• Merek produk atau pabrik
• Jenis produk
• Spesifik teknis produk
• Kualitas produk
• Warna produk,
atau
• Jenis produk
• Merk atau pabrik produk
• Spesifik produk
• Kualitas produk
• Warna produk
Dalam penyusunan klasifikasi produk, yang paling dominan harus diperhatikan adalah jenis produk, baru memajang lainnya, dan tentu saja dengan tidak melupakan unsur estetika (seni) pada saat menata atau memajangnya, baik pada pajangan luar (exterior display) maupun pada pajangan dalam (interior display).
 
SOP (STANDART OPERATING PROCEDURE) PENATAAN PRODUK DARI SUATU PERUSAHAAN

Upaya untuk menata produk disebut juga dengan istilah Visual Merchandising (VM) yaitu Penataan produk yang tujuannya untuk menarik perhatian konsumen dimana langkah-langkah dalam VM diantaranya dapat dilakukan dengan display dan label.
1. Label harga dan price card
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada label harga dan price card antara lain :
a. Price card tidak rusak
b. Price card sesuai dengan produk dan diletakkan tepat sesuai antara produk dan fisik barang.
c. Semua produk yang dipajang memiliki label harga dan hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan hal ini adalah sebagai berikut :
1) Barang yang di label langsung diproduknya, di dus-nya tidak dilabeli sedangkan di shelving dipasang POP harga barang tersebut.
2) Setiap barang yang di display harus sudah ditempeli label harga.
d. Label harga ditempel rapi di tempatnya dan tidak menutupi produk dan hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1) Label harga yang ditempel di barang tidak miring ke kiri atau ke kanan
2) Barang yang sama label harganya, penempelan label harga tersebut juga di tempat yang sama (seragam)
3) Letak label tidak terpaku di sudut kanan atas, tergantung kondisi barang dan yang penting diletakkan di tempat yang sama untuk produk yang sama.

a. Struktur address card
1) Nama barang
2) Ukuran barang
3) Kode barang
4) Harga barang
5) Scanning
b. Tujuan address card
Membantu customer untuk mengetahui informasi tentang barang.
c. Manfaat address card
1) Meningkatkan image pelayanan yang baik
2) Mempermudah customer dalam hal informasi barang
3) Meningkatkan penjualan
4) Mempermudah pramuniaga dalam pengecekan barang

2. Display
Pen-display-an yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula. POP merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli.

a. Brand blocking secara vertikal
Barang blocking secara vertical yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kearah vertikal atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di bagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang :
1) Dari atas ke bawah secara sistematis
2) Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
3) Barang disusun berdasarkan ukuran dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya
4) Warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya
5) Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya
6) Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk dan sifatnya.
Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan de berbagai display, seperti berikut ini :
a) Shelving (rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, lihat penataan produk berikut:
Penempatan Produk Secara Vertikal

b) Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang serupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri, seperti susu kemasan, susu kotak dan sebagainya.

b. Brand blocking secara horizontal
Brand blocking secara horizontal yaitu penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat dari depan. Adapun kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah sebagai berikut ;
1) Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya.
2) Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual.
3) Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas.
4) Memberikan kesan yang tidak beraturan

KETERAMPILAN DALAM MENGINTERPRETASIKAN PERENCANAAN VISUAL PENATAAN PRODUK
Langkah yang harus dilakukan dalam melakukan praktik menginterpretasikan perencanaan VM antara lain :
1. Memilih segmen, target dan positioning pasar.
2. Mengidentifikasi barang supermarket yang akan dijual.
Identifikasi barang dilakukan dengan mengidentifikasi barang dikategorikan berdasrkan jenis, macam dan spesifikasinya.

3. Menata produk sesuai prosedur perusahaan

MERANCANG LAY OUT (TATA LETAK) TOKO

Pengertian dasar lay out adalah suatu situasi sirkulasi/arus pengunjung yang memberikan kemungkinan maksimal bagi pelanggan untuk dapat melihat keseluruhan barang dagangan yang bermacam-macam, dalam sekali pandang.

 Tujuan lay out
Ø
Lay out bertujuan untuk membantu konsumen dalam berbelanja terhadap barang yang dikehendaki
 Fungsi lay out
Ø
Lay out berfungsi sebagai pengalokasian tempat perbelanjaan dan pengelompokan produk sesuai dengan kategorinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Lay out antara lain :
1. Memperhatikan produk sesuai dengan kategorinya.
2. Pembagian area penjualan berdasarkan pengelompokan produk.
3. Penempatan posisi kassa berada di pintu keluar.
4. Tata letak yang satu dengan yang lain dibatasi dengan lorong minimal 120 cm.
5. Tata letak rak diatur dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlihat ada area yang kosong.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Lay Out:
a. Ukuran dan bentuk ruangan.
b. Lokasi pintu masuk, tangga, koridor, tiang dan lain-lain.
c. Jenis dan jumlah barang dagangan.
d. Jenis operasi toko yang dilaksanakan misalnya self service.
e. Ciri-ciri dan kebiasaan membeli dari pelanggan.
f. Sifat dan jumlah fixtures, counter/Island display.

Pengaturan barang dagangan yang serasi atau harmonis, akan menimbulkan suasana nyaman kepada lingkungan para pegawai toko dan para pembeli. Sebaiknya ruangan toko yang akan menyimpan barang dagangan terbagi menjadi beberapa ruangan berikut sasarannya yang menunjang di dalam pengaturan barang dagangan. Sebaiknya di dalam pengaturan barang dagangan di dalam ruangan toko, adalah sebagai berikut.
a. mempunyai kamar administrasi,
b. mempunyai kamar/ruangan keamanan,
c. selain serasi atau harmonis juga mempunyai ventilasi,
d. mempunyai ruangan etalase yang cukup luas dan menarik. Tempatkanlah etalase, di mana setiap orang yang lewat bisa melihatnya. Etalase merupakan wajah dari toko, maka aturlah wajah sedemikian rupa supaya kelihatan menarik, supaya setiap orang yang lewat meliriknya dan akhirnya tertarik untuk masuk ke dalam toko,
e. sebaiknya di ruangan toko, mempunyai ruang informasi, advis dan tempat penitipan barang-barang,
f. di ruangan toko, mempunyai ruang coba (fitting room),
g. di dalam ruangan toko, ada ruang tunggu yang menyenangkan pembeli,
h. di ruangan toko, ada kamar kecil (WC/Toilet/Rest room),
i. mempunyai ruang pamer yang merupakan tempat untuk menata atau memamerkan barang dagangan,
j. mempunyai ruang tempat penyimpanan barang (running stock),
k. pasanglah pengatur suhu udara (AC) dan diberikan pengharum ruangan serta Tape Recorder dengan lagu-lagu yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Bentuk-Bentuk Lay Out
1. Rak yang berbentuk gang-gang (aisle) lurus dengan gang kembar.
Keuntungannya:
• Memaksimalkan area penjualan dengan mengurangi ruangan yang terbuang.
• Mempermudah menangani kebersihan.
• Mempermudah pengamanan.
2. Rak/fixtures/island yang berbentuk bebas
Misalnya berbentuk sirkuler, persegi delapan, atau meja panjang bujur telur, di mana lalu lintas pembeli bebas bergerak, sehingga lebih banyak barang yang terlihat oleh pembeli. Di samping itu, para calon pembeli menjadi lebih betah berlama-lama di toko.
Kerugian-kerugiannya:
• Karena banyaknya ruangan yang diperuntukkan bagi arus lalu lintas konsumen, ruang yang tersedia untuk barang dagangan menjadi berkurang.
• Pemeliharaan kebersihan dan penanganan keamanan menjadi lebih sulit.

MENYUSUN DIPLAY MENGIKUTI STANDAR PERUSAHAAN
Untuk menyusun display sesuai dengan standar perusahaan maka yang harus dilakukan antara lain :
1. Perencanaan Pen-Display-an
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Memilih segmen, target dan positioning pasar
b. Memilih jenis dan spesifikasi barang yang akan ditata
c. Menata barang sesuai SOP Perusahaan
d. Pelabelan
e. Mempersiapkan peralatan display
f. Pen-display-an
g. Melaksanakan kode etik APLI dan memperhatikan UU No. 8 Tahun 1999 Pasal 7 tentang Perlindungan Konsumen
2. Memonitor Hasil Pen-Display-an
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Evaluasi display produk sesuai perencanaan
b. Identifikasi kerusakan atau perubahan pada display produk
c. Mengatasi setiap perubahan pada display produk
3. Jagalah Display Agar Tetap Sesuai Standar Perusahaan Dan Perencanaan
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Merawat display produk agar tetap bersih dan rapi
b. Merancang display produk agar tetap konsisten terhadap perencanaan penataan produk.
c. Menyusun display mengikuti standar perusahaan.

SIKAP DALAM MENGINTERPRETASIKAN PERENCANAAN VISUAL PENATAN PRODUK
Dalam menginterpretasikan perencanaan visual penataan produk dibutuhkan sikap-sikap yang baik sesuai dengan pedoman dasar SOP, yaitu ;
1. Cermat
Dilakukan dengan cara antara lain :
a. Spesifikasi barang dengan benar
b. Berdiri, duduk dan gerakan sesuai dengan kebutuhan
c. Berbicara jelas dan lantang
d. Lakukan seperti pertama kali
e. Dorong diri dengan kalimat yang bersemangat
f. Berikan perhatian terhadap persoaln interpretasi visual
2. Teliti
Pelayan harus teliti dalam menginterpretasikan visualisasi penatan produk, dapat dilakukan dengan cara ;
a. Memperhatikann setiap proses yang dilaksanakan
b. Amati dengan seksama barang yang telah ditata
c. Periksa dokumen-dokumen barang yang ditata, apakah telah dipasangkan atau belum
3. Bertanggung jawab
Pelayan harus bertanggung jawab dalam menginterpretasikan visualisasi penataan produk sesuai dengan tingkat wewenangnya pada perusahaan tersebut, diantaranya dengan :
a. Menampung masukan mengenai penataan dari supervisor atau kolega
b. Disalurkan pada petugas yang berwenang di perusahaan
c. Meneruskan kembali proses penataan dengan benar
.



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

v  KESIMPULAN
Melakukan observasi/riset sebelum memulai bisnis sangatlah penting, karena dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, pengelolaan usaha yang baik dan benar oleh semua unsur manajemen perusahaan dapat membuat omzet penjualan perusahaan meningkat.
Display produk juga berpengaruh kepada tingkat penjualan. Setiap perusahaan harus memperhatikan kesesuaian tata lay out dengan display yang dilakukan, serta berdasarkan syarat dan kriteria display. selain itu, strategi perusahaan juga harus diperhatikan, agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan baik. Strategi Promosi yang dilakukan perusahaan juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang tepat.
Kebersihan dan kerapian toko juga mempengaruhi daya tarik para konsumen untuk membeli produk di suatu toko. Bila tokonya bersih, maka pelanggan akan merasa senang dan nyaman berbelanja di toko tersebut dan sebaliknya. Maka dari itu perusahaan harus meningkatkan lagi kebersihan dan pelayanan yang baik bagi para konsumennya.
Dengan berkembangnya zaman, pada saat ini sudah sangat banyak perusahaan melayani konsumen melalui online, dimana dengan begitu dapat sangat membantu konsumen dalam mencari produk yang ia inginkan tanpa harus mencari ke tempatnya langsung.


v  























LAMPIRAN

                          


                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar