syifaul qolbi
Senin, 12 Oktober 2015
kamu
tuhan terimakasih sudah mengirimkan seseorang yang sudah selalu suport hari-hari sal :) dia adalah pendengar erbaik dalam hidup saya, tuhan aku mohon selalu buat dia sepertiini, meskipun aku dan dia hanya sekedar teman.. tuhan tak ingin aku buat dia kecewa.. aku ingin tetap dia jadi teman terbaikku :)
Senin, 13 Juli 2015
puisi senang melupakan mantan
bissmillahirrahmanirrahimm..
ya allah terimakasih untuk semua jalan ini
sekarang aku sadar dia memang bukan yang terbaik buat aku..
ya allah sekarang aku mengerti kenapa aku harus meninggalkan dia..
ya allah saat ini aku lebih merasa tenang..
aku lebih sering mengingat mu ..
ya rabb, aku hanya mau menjadi lebih baik lagi..
aku hanya mau berjalan dijalan kebenaranmu..
ya allah, aku mohon bukakan pintu hati ini agar senantiasa selalu mengingatmu..
amiiiiiin
ya allah terimakasih untuk semua jalan ini
sekarang aku sadar dia memang bukan yang terbaik buat aku..
ya allah sekarang aku mengerti kenapa aku harus meninggalkan dia..
ya allah saat ini aku lebih merasa tenang..
aku lebih sering mengingat mu ..
ya rabb, aku hanya mau menjadi lebih baik lagi..
aku hanya mau berjalan dijalan kebenaranmu..
ya allah, aku mohon bukakan pintu hati ini agar senantiasa selalu mengingatmu..
amiiiiiin
Jumat, 05 Juni 2015
untaian kata patah hati
isi hatidisaat seperti ini..aku lebih memilih diam..aku berbohong karna aku capek..aku berbohong..karna aku gak mau hanya mencintai seorang diri..yang nampak pada diriku saat ini..hanyalah nampak semu..semua palsu..aku purapura terlihat bahagia..aku pura-pura tegar dan ceria..disaat diberi luka dari orang tersayang ..didepan semuanya aku tertawa lepas..namun saat itu hatiku menangis..hatiku sakit..andai saja dia tau..apa yang sebenarnya aku rasakan..mungkin dia akan malu sudah menyakiti ku..disetiap sujudku..aku tidak berdoa agar dia merasakan karma..aku hanya berdoa agar rasa dihati ini terhapuskan untuk seorang penipu hati seperti dia...selama ini mungkin aku sudah cukup sabar..dia menghilang!! aku ngerti..dia bosan.. aku coba buat introfeksi diri..dia mau ini itu.. aku coba turuti..tapi satu hal yang benar-benar membuat hati ini menyerah untuk bertahan..!!yaitu.. disaat aku sakit.. dia malah bersenang-senang dengan wanita lain..dia bermesraan dengan wanita lain...lalu..setelah kejadian itu, aku memutuskan pergi dari hidupnya..mengapa? oh iya aku sudah capek..aku sudah menyerah untuk mempertahankan sesuatu yang memang gak pantes aku miliki..
Kamis, 28 Mei 2015
hasil observasi pasar siswa smkn 2 mataram
LAPORAN HASIL OBSERVASI
ANALISA DAN RISET PASAR

Disusun oleh
Kelompok 7
X Pemasaran 1
Ketua:
Syifaul Qolbi
Anggota:
1. Suci Rahmani
2. Akhmat Ferdi Pahrian
3. Taufik Hidayat
SMKN 2 MATARAM
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji Syukur
kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenanNYA laporan observasi analisa dan
riset pasar kami dapat selesai dengan baik.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai keadaan pasar modern pada saat ini, serta menambah wawasan kami mengenai dunia pemasaran.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai keadaan pasar modern pada saat ini, serta menambah wawasan kami mengenai dunia pemasaran.
Dalam
menyusun laporan ini, saya sangat berterimakasih kepada Guru pembimbing kami
yang telah memberikan kami arahan cara melakukan observasi yang baik, serta
cara membuat laporan yang baik.
Laporan
observasi analisa dan riset pasar ini semoga dapat menjadi ilmu yang berguna
bagi kami, serta saran atau komentar yang kami ajukan terhadap pengelola pasar
dapat menjadi motivasi yang dapat lebih membangun agar jalannya usaha ke
depannya lebih baik.
Penyusun
Syifaul Qolbi
Suci Rahmani
Akhmat Ferdi Pahrian
Taufik Hidayat
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………….
BAB
I………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
……………………………………………………………………….......
1.1. LATAR BELAKANG
……………………………………………………………………
1.2. RUMUSAN MASALAH
………………………………………………………………..
1.3. TUJUAN
…………………………………………………………………
1.4. MANFAAT
……………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………….
BAB
III………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………………………........
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pemasaran merupakan segala usaha untuk menciptakan dan mengarahkan
standar hidup untuk kepentingan konsumen terhadap barang dan jasa dengan tujuan
memperoleh rasa kepuasan. Semakin tinggi taraf hidup masyarakat, maka semakin
banyak pilihan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Pemasaran sangat berpengaruh terhadap kehidupan
perusahaan, karena pemasaran merupakan jantung perusahaan.
Setiap perusahaan yang akan melakukan usaha, wajib baginya untuk
melakukan Analisa dan Riset Pasar guna mengetahui produk apa yang sedang gencar
pada saat itu. Setelah itu perusahaan harus bisa mengelola usaha yang
digelutinya, agar usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar sehingga
keinginan kita dapat dicapai. Sangat penting bagi perusahaan saat akan
melakukan usaha terlebih dahulu juga melakukan perencanaan mengenai langkah apa
yang akan digunakan saat usaha tersebut, perencanaan tersebut haruslah
sistematis.
Selanjutnya perusahaan harus memikirkan strategi apa yang akan digunakan
agar produk yang diciptakan oleh perusahaan dapat dikenal serta dapat menarik
minat para pelanggan untuk membelinya. Dengan berkembangnya zaman, perusahaan
juga harus memperhatikan cara promosi yang tepat, cepat, murah meriah dan
tentunya dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli produknya.
Dalam kesempatan ini, kami diberi tugas utuk menganalisa keadaan pasar
modern yaitu Alfamart, B’nC fashion, dan Mc Donlad yang ada di Mataram. Dimana
kami akan memberikan instrumen pertanyaan kepada perusahaan tersebut seputar
usahanya.
Demikian laporan hasil dari observasi kami ini semoga dapat bermanfaat bagi kami dan bagi
pihak yang bersangkutan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. apakah perusahaan selalu melakukan
observasi/riset sebelum melakukan bisnis?
2.
bagaimana
dampak kepada perusahaan jika tidak melakukan observasi/riset terhadap produk
yang hendak dijualnya?
3.
apakah saat
berbisnis, perusahaan selalu mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen?
4.
Bagaimanakah
keterlibatan manajemen pada perusahaan?
5.
bagaimana
tindakan perusahaan agar dalam memasarkan produknya dapat meningkatkan omzet
penjualan?
6.
bagaimanakah
cara mendisplay produk yang baik?
7.
apakah
promosi yang dilakukan berdasarkan situasi dan kondisi yang tepat?
8.
bagaimanakah
strategi yang dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan jumlah pelanggan?
9. apakah perusahaan melakukan
penjualan melalui online?
1
1.2
TUJUAN
Tujuan kami
melakukan Observasi ini adalah agar kami mengetahui keadaan pasar serta
menambah wawasan kami dalam dunia pemasaran.
1.4 Manfaat
Manfaat yang kami dapatkan setelah melakukan
observasi pasar yaitu:
1. Dapat
mengetahui tindakan awal sebelum berbisnis,
2. Dapat mengetahui nama alat yang dipakai untuk
berbisnis,
3. Dapat
mengenal nama display produk,
4. Dapat
menngetahui keadaan pasar yang sebenarnya,
5. Mengetahui
cara menarik pelanggan,
6. Mengetahui
langkah dan cara mengelola usaha dengan baik,
7. Memberi
motivasi agar kami semakin semangat ingin terjun dalam bidang usaha agar dapat
menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat mengurangi pengangguran di negara
kita.
2
BAB
II
PEMBAHASAN
v Data Primer
1. Alfamart
(PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk)
Saat kami melakukan
observasi di Alfamart, kami sangat banyak mendapatkan ilmu serta informasi yang
sangat bermanfaat seperti yang akan kami jelaskan berikut ini.
Pada PT. Sumber Alfaria
Trijaya Tbk, ternyata sebelum melakukan/memulai bisnisnya, perusahaan ini
melakukan observasi/riset agar produk yang akan diperjualbelikan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, agar memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya,
sehingga kehidupan perusahaan dan tujuan perusahaan dapat dicapai. Sehingga
dapat dikatakan bahwa Alfamart menjual produk sesuai dengan hasil
observasi/riset pasar. Dalam mengelola usaha perusahaan, ternyata Alfamart
melibatkan semua unsur manajemennya agar usaha terkelola dengan baik. Perusahaan
ini juga melakukann langkah-langkah pemasaran secara sistematis(berurutan),
sehingga dengan begitu pengelolaan dan perencanaan yang baik dapat meningkatkan
omzet penjualannya.
Display produk,
berbicara dengan display produk, bahwa penataan produk yang ada di alfamart
sangat disesuaikan dengan lay out tokonya serta display yang dilakukan telah
berdasarkan syarat dan kriteria display. Menurut pendapat kami, penataan di
alfamart sangatlah bagus, karena penataannya sangat rapi, dan produk yang ada
pada gondola atau hambalanpun tidak ada yang kosong serta sistem kebersihan
tempatnya juga sangat mendukung. Sehingga konsumen yang berbelanja merasa
nyaman dan membiasakan diri untuk berbelanja disana.
Strategi yang dijalankan perusahaan alfamart
juga sangat baik, Mengapa demikian? Karena pada saat akan melakukan promosi,
alfamart selalu menyesuaikan dengan kondisi
dan situasi sehingga dengan begitu alfamart dapat meningkatkan jumlah
pelanggannya. Selain membuka cabang berupa Toko, ternyata Alfamart juga
melakukan jual beli melalui online. Produk yang diperjualbelikan melalui online
juga mencakup seluruh jenis produk. Dengan demikian para konsumen tidak perlu
berkunjung ke toko, namun konsumen hanya memesan dimana saja melalui online.
Namun kelemahan yang dimiliki oleh alfamart menurut hasil observasi kami adalah
harga di alfamart terbilang cukup mahal, sehingga memberatkan para konsumen
berbelanja di alfamart.
3
2. B’nC
Fashion
Setelah kami melakukan
observasi di Alfamart, kamipu segera bergegas menuju Mataram Mall. Kami
mempunyai tugas untuk melakukan observasi disalah satu toko yang ada di mall
tersebut yaitu toko B’nC Fashion (toko pakaian) yang menyediakan pakaian usia
remaja, dewasa dan tua.Kami mengajukan instrumen pertanyaan yang sama seperti
yang kami lakukan di Alfamart.
Pembahasan dari
informasi yang kami dapat yaitu sebelum perusahaan B’nC melakukan bisnis, ia
terlebih dahulu melakukan Observasi/riset terhadap produk apa yang akan
dipasarkan dan produk apa yang sedang digemari masyarakat, sehingga produk yang
diperjualbelikan disana berdasarkan hasil observasi/riset, karena B’nC
mengutamakan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Pengelolaan usaha pada
B’nC fashion melibatkan seluruh unsure manajemennya agar pengelolaan usahanya
lebih mudah. Perencanaan pemasarannya pun dilakukan dengan sistematis
(berurutan) dengan baik. Namun sayangnya meskipun demikian peningkatan omzet
penjualan B’nC Fashion tidak menentu maksudnya tidak selalu meningkat.
Dari hasil waawancara
kami, display produk di sini sesuai dengan tata lay out tokonya serta
penataannya berdasarkan syarat dan kriteria display. display yang digunakan di
sini yaitu interior display. yang menata produk yaitu khusus pegawai gudang,
bukan lagi pramuniaganya. Menurut
pendapat kami, display yang dilakukan sangat tidak menarik, karena penataan
produknya dengan volume yang banyak, walaupun penggolongan penataannya menurut
usia pemakai produk tetapi di sini kami melihat tokonya sangat sumpek karena
terlalu banyak barang yang di pajang, serta kondisi tempat yang kotor dan toko
ini tidak memiliki gudang untuk menyimpan produk atau lainnya. Di dalam toko
tersebut kami melihat banyak karung yang dibiarkan begitu saja, hal ini sangat
merusak pemandangan. Sangat disayangkan, padahal jika volume penataan produknya
dikurangi dan kebersihan tokonya diperhatikan maka sangat indah dipandang.
Adapun strategi yang
digunakan oleh perusahaan ini dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Serta
strategi promosi yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang
tepat agar dapat meningkatkan omzet dan pelanggan. Pada perusahaan ini, tidak
menggunakan sistem penjualan melalui online.
Kelemahan B’nC yaitu
tidak mempunyai gudang, penataan produknya yang terlalu menumpuk sehingga tidak
enak dipandang, serta karyawannya tidak mendapatkan pendidikan mengenai
nama-nama peralatan didalam toko tersebut.
4
3. MAC.
DONLAD
McDonald’s salah satu
pencetus restoran cepat saji di dunia yang mengutamakan kecepatan dan volume
dalam setiap penyajian makanannya. Umumnya restoran ini menyediakan menu
makanan yang tidak terlalu banyak dan sama/seragam disemua cabangnya. Selain
menu-menu diseragamkan, McDonald’s juga membuat menu makan siang, sarapan,
makan malam serta makanan ringan.
Ray Kroc adalah orang
yang pertama memperkenalkan McDonald, suatu hari dia dikejutkan dengan resto
burger kecil yang memesan delapan mesin ice cream. Pemilik resto itu dua
bersaudara yang bernama Dick dan Mac Donald. Dua bersaudara ini membuat burger
kualitas yang bagus dengan servis yang cepat. Kemudian setelah itu Ray Kroc
berdiskusi dengan dua orang tersebut untuk membuka resto yang sama.
Pada tahun 1955 mereka
membuat hak atas membuka resto Mc Donald’s. Dari tahun ketahun, cabang resto
mereka semakin bertambah . Mc Donald’s mulao masuk ke Indonesia pada tahun
1991. Kemudian mengembangkan usahanya ke daerah Lombok pada 29 Desember 2000.
Adapun strategi promosi
yang dilakukan oleh MaC Donald’s pada awal berdirinya yaitu promosi dari mulut
ke mulut. Namun dengan berkembangnya zaman, promosinya pun mulai modern yaitu
dengan kampanye iklan Mc Donald’s yang bertajuk “I’m Lovin’ it” ternyata
kampanye ini sukses menjadi daya tarik pelanggan.
Disetiap restonya, Mac
Donald’s merupakan resto yang sangat memperhatikan kecepatan pelayanan,
kebersihan resto serta keramahan para karyawannya. Dengan demikian maka akan
semakin banyak konsumen yang tertarik untuk makan di sana.
v Data
Skuknder
MATERI TENTANG PEMASARAN
Pemasaran adalah Proses sosial dan manejerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (pruducts of
value) dengan orang atau kelompok lain.
Definisi ini berdasarkan konsep-konsep berikut ini :
kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk; nilai, biaya, dan kepuasan;
pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar; serta pemasaran dan pemasar.
a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Cara berpikir pemasaran dimulai dari kebutuhan dan
keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan rumah
untuk hidup. Di luar ini, manusia sangat menginginkan rekreasi, pendidikan, dan
jasa-jasa lainnya. Mereka punya preferensi yang kuat terhadap versi dan merek
tertentu dari barang dan jasa pokok.
Ada
perbedaan antara kebutuhan (needs), Keinginan (wants), dan permintaan
(demands).
Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki
keputusan dasar tertentu. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal,
keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bertahan hidup.
Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakatnya atau oleh para
pemasar, namun sudah merupakan bawaan dan terukir dalam biologi manusia serta
kondisi manusia.
Kebutuhan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari
kebutuhan yang lebih mendalam. Orang Jepang butuh makanan dan ingin sushi dan
sake, butuh pakaian dan ingin setelan khusus untuk berangkat kerja dan kimono
untuk upacara atau peristiwa sosial, serta butuh hiburan dengan bermain golf.
Dalam masyarakat lainnya, kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara
yang berbeda. Jika orang Melayu di Malaysia dan Singapura lapar, mereka mencari
makanan lokal; pakaian mereka untuk acara-acara khusus adalah baju kurong atau
kebaya, dan mereka mancari hiburan dengan berbelanja dan nonton film di
bioskop. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak. Keinginan
manusia dibentuk secara terus-menerus oleh kekuatan dan institusi sosial
seperti kelompok religius, sekolah, keluarga, dan perusahan bisnis.
Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang
didukung dengan kemampuan dan kesedian untuk membelinya. Keinginan akan menjadi
permintaan jika didukung dengan daya beli. Banyak orang ingin memiliki
Mercedes, namun hanya sedikit yang mampu dan mau membelinya. Oleh sebab itu,
perusahaan tidak hanya harus mengukur berapa banyak orang yang menginginkan
produknya, tetapi yang lebih penting, berapa banyak yang benar-banar mau dan
mampu membelinya.
Perbedaan ini bisa menjelaskan kecaman yang kerapkali
dilontarkan oleh para kritis pemasaran bahwa “pemasar menciptakan
kebutuhan”atau “pemasaran membuat orang membeli barang-barang yang mereka tidak
inginkan”. Pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya.
Pemasar, seperti halnya panutan lain dalam masyarakat, mempengaruhi keinginan.
Mereka mengajukan ide bahwa sebuah Mercedes bisa memenuhi kebutuhan seseorang
akan status sosial. Pemasar mempengaruhi permintaan dengan membuat suatu produk
cocok, menarik, terjangkau, dan mudah didapatkan oleh konsumen yang dituju.
b. Produk
Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan
barang dan jasa. Kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya.
Kita definisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan kebutuhan atau keinginan. Pentingnya produk fisik bukan terletak pada
kepemilikannya, tetapi pada jasa yang diberikannya. Kita tidak membeli mobil
untuk dilihat saja, melainkan untuk jasa transportasinya. Kita tidak membeli
oven microwave hanya untuk dikagumi, melainkan untuk memasak. Jadi, produk
fisik sebenarnya adalah sarana yang memberikan jasa tertentu kepada kita.
Sebenarnya, jasa juga disediakan oleh sarana lain,
seperti orang, tempat, aktivitas, organisasi dan gagasan. Kalau kita sedang
bosan, kita dapat pergi ke konser dan mendengarkan penyanyi (orang); pergi
berlibur ke resor pantai seperti Phuket atau Manado (tempat); bernyanyi sepuas
hati di karaoke lounge (aktivitas); bergabung dengan klub kebugaran
(organisasi); atau menganut filosofi baru tentang hidup (gagasan) Oleh sebab
itu,kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup produk untuk mencakup
produk fisik,produk jasa,dan sarana lain yang dapat memenuhi suatu
kebutuhan dan keinginan.Kadang-kadang
kita menggunakan istilah lain untuk produk,seperti penawaran (offerings),pemuas
(satisfiers),atau sumber daya (resources).
Para pemanufaktur sering membuat kesalahan dengan
lebih memperhatikan produk fisik daripada jasa yang diberikan produk
tersebut.Mereka lebih menganggap dirinya sebagai penjual produk ketimbang
penyedia solusi untuk suatu kebutuhan. Padahal wanita tidak membeli lipstik ,ia
justru membeli ‘harapan’.Tukang kayu tidak membeli bor,tetapi ia membeli
‘lubang’.Suatu benda fisik hanyalah merupakan kemasan suatu jasa.Tugas pemasar
adalah menjual manfaat atau jasa dalam suatu produk fisik dan bukan sekedar
menjelaskan ciri-ciri fisik peoduk tersebut.Penjual yang memutuskan pikirannya
pada produk fisik dan bukan pada kebutuhan pelanggan disebut menderita
“marketing myopia”.
c. Nilai,
Biaya, dan Kepuasan
Bagaimana konsumen memilih diantara banyak produk yang
dapat memuaskan kebutuhannya. Sejumlah produk dapat memuaskan kebutuhan seperti
: Sepeda, sepeda motor, mobil, taxsi dan bis. Alternatif – alternatif ini
adalah kelompok pilihan produknya (product
choice set)
Konsep
dasarnya adalah nilai pelanggan (customer value)
d. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan
Kenyataan bahwa orang memiliki
kebutuhan dan keinginan serta dapat menentukan nilai produk tidaklah cukup
untuk mendefinisikan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran . Pertukaran merupakan
salah satu dari 4 cara orang mendapatkan produk.
- Dengan menghasilkannya sendiri ( self Production)
- Dengan Memaksa
- Dengan Mengemis
- Dengan Pertukaran
Pemasaran muncul dari pendekatan yang terakhir untuk
memperoleh produk.
Pertukaran
adalah cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan konsep pokok yang mendasari
pemasaran . Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakah kedua belah
pihak dapat menyetujui syarat pertukaran
(terms of exchange) yang saling menguntungkan. Jadi pertukaran sering disebut
proses penciptaan nilai (value creating prosess) karena masing- masing pihak
biasanya akan lebih beruntung daripada sebelum pertukaran.
Pertukaran harus dipandang sebagai proses dan bukan
sekedar kejadian sesaat. Masing – masing pihak disebut terlibat dalam suatu
pertukaran bila mereka bernegosiasi dan mengarah kesuatu kesepakatan . Bila
kesepakatan dapat tercapai , kita sebut Transaksi. Transaksi merupakan unit
dasar dari pertukaran . Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak .
Suatu transaksi memiliki beberapa dimensi sedikitnya ada 2 barang yang
bernilai, syarat – syarat yang disetujui, waktu persetujuan, dan tempat
persetujuan . Biasanya ada suatu sistem hukum yang menjamin bahwa pihak yang
melakuan transaksi akan memenuhi kewajibannya . Pemasar yang baik akan berusaha
membangun hubungan jangka panjang, saling percaya, dan win – win dengan para
pelanggan ,distributor , penyalur dan pemasok yang ia hargai. Hal ini
diwujudkan dengan menjanjikan dan memberikan kualitas tinggi, pelayanan yang
baik dan harga yang fair kepada pihak –pihak lain secara berkesinambungan.
Relationship marketing mengurangi biaya dan waktu transaksi. Relationship
marketing adalha membangun aset perusahaan yang unik berupa jaringan pemasaran
(marketing network) .
e. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu.
Jadi ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang
memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan bersedia
menawarkan sumber daya tersebut untuk ditukar supaya dapat memenuhi keinginan
mereka.
Semula istilah pasar menunjukan tempat di mana penjual
dan pembeli bertemu untuk menukar barang-barang mereka, misalnya di alun-alun.
Ahli ekonomi menggunakan ostilah pasar untuk menjelaskan sejumlah pembeli dan
penjual yang melakukan transaksi atas suatu produk atau kelas produk; maka
muncul istilah pasar perumahan, pasar gandum, dan lain-lain. Akan tetapi,
pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar.
Kalangan bisnis menggunakan istilah pasar untuk
mencakup berbagai pengelompokan pelanggan. Ada pasar keinginan (misalnya pasar
pencari diet), Pasar produk(misalnya pasar sepatu), pasar demografis (seperti
pasar remaja), dan pasar geografis (seperti pasar Australia). Bahkan mereka
memperluas konsep ini hingga mencangkup pola kelompok non-pelanggan, seperti
pasar pemilih (voter markets), dan pasar tenaga kerja (labor markets), dan
pasar penyumbang (donor markets).
f. Pemasaran dan Pemasar
Konsep pasar membawa kita kembali pada konsep
pemasaran. Pemasaran mengandung makna aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan pasar. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mengaktualisasiakn
pertukaran potensial dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Jika suatu pihak lebih aktif mencari atau mengupayakan
pertukaran dengan pihak lain, kita menyebut pihak pertama tersebut pemasar dan
pihak kedua calon pembeli (prospek). Pemasar adalah orang yang mencari dari
sumber daya dari orang lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai untuk
dipertukarkan. Pemasar mencari respon dari pihak lain, baik untuk menjual
sesuatu maupun untuk membeli sesuatu. Dengan kata lain, pemasar bisa menjadi
penjual atau pembeli. Miaslnya beberapa oarang ingin membeli subuah rumah
menarik yang baru dijual. Setiap calon pembeli akan berusaha memasarkan dirinya
supaya dipilih oleh si penjual. Para pembeli ini melakukan pemasaran! Bila
kedua belah pihak sama-sama aktif mengupayakan terjadinya pertukaran, keduanya kita
sebut sebagai pemasar dan situasinya disebut pemasaran timbal balik (reciprocal
marketing).
Dalam
situasi normal, pemasar adalah sebuah perusahaan yang melayani suatu pasar
pemakai akhir ditengah kompetisi. Perusahaan dan pesaingnya mengirimkan masing-masing
produk dan pesanya secara langsung dan/atau melalui perantara pemasaran
(perantara dan fasilitator) kepada para pemakai akhir. Efektifitas relatifnya
dipengaruhi oleh para pemasok mereka dan juga faktor utama lingkungan
(demografis, ekonimi, fisik, teknologi, politik/hukum, sosial/budaya).
Pengertian
Menata Produk
Penataan produk atau yang sering kita kenal dengan
istilah display adalah suatu
cara penataan produk terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan
tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Untuk memperjelas arti
dari display tersebut, William
J.Shultz, “Display consist of
simulating customers attention and interest in a product or a store, and desire
to buy the product or patronize the store, through direct visual appeal”.
Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada
toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan
langsung ( direct visual appeal ).
Pelaksanaan display
yang baik merupakan salah satu cara untuk memperoleh keberhasilan self service dalam menjual
barang–barang. Hal ini dapat dilihat di supermarket. Adapun tujuan display digolongkan sebagai berikut :
1. Attention
dan Interest Customer
Attention dan interest
customer , yaitu untuk menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara
menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya.
2. Desire
dan Action Customer
Desire dan action customer ,
yaitu untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di
toko tersebut, setelah memasuki toko, kemudian melakukan pembelian.
Selanjutnya,
display dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1. Window Display
Memajangkan
barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya
dibagian depan toko yang disebut etalase.
2. Interior Display
Memajangkan
barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam
toko. Interior display dibagi
dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
a. Open display
Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatun tempat
terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon
pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan, misalnya self display, island display
(barang-barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga
menyerupai pulau-pulau).
b. Closed display
Closed display, yaitu
barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. Barang-barang tersebut tidak
dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali atas bantuan
petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan,
pencurian.
c. Architechtural Display
Architectural display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam
penggunaannya, misalnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan
perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang
dipertunjukkan secara realistis.
3. Exterior Display
Memajangkan
barang-barang di luar toko, misalnya pada waktu mengadakan obral dan pasar
malam. Display ini mempunyai
beberapa fungsi, antara lain:
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan
ekonomis.
b. Membantu para produsen yang menyalurkan
barang-barangnya dengan cepat dan ekononomis.
c. Membantu mengkoordinasikan Advertising dan Merchandising.
d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna
dari pembungkus.
e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat,
misalnya pada hari raya, ulang tahun.
Selain
ketiga macam display yang telah
diuraikan di atas, perlu juga diperhatikan beberapa hal dalam display, yaitu sebagai berikut:
a. Store Design dan Decoration
Store design dan decoration, yaitu tanda-tanda yang
berupa diantaranya simbol-simbol, lambing-lambang, poster-poster,
gambar-gambar, bendera-bendera, dan semboyan. Tanda-tanda ini diletakkan di
atas meja atau digantung di dalam toko. Store
design tersebut digunakan untuk membimbibing calon pembeli kearah barang
dagangan dan member keterangan kepada mereka tentang penggunaan barang-barang
tersebut. “decoration” pada
umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada
saat-saat hari raya, natal, dan tahun baru.
b. Dealer Display
Dealer display, yaitu
penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler
yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentang penggunaan
produk. Dengan memperlihatkan kegunaan produk dalam gambar dan petunjuk, maka display ini juga memberi peringatan
kepada para petugas penjualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang
tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.
Cara menata barang dagangan di toko.
Salah satu
cara agar toko lebih menarik adalah dengan menata barang dagangan dengan
sedemikian rupa agar tampak lebih menarik, meyakinkan dan lebih rapi, tentunya
dengan harapan penjualan semakin meningkat. Berikut tipsnya:
1.
Isilah pada bagian depan toko terlebih dahulu. Kesan penuh harus anda tampilkan
dengan menata produk anda dengan
mengutamakan mengisi bagian depan atau etalase depan terlebih dahulu bahkan ada
yang mengisi bagian teras atau trotoar toko agar lebih menarik perhatian calon
pembeli. Keamanan harus diutamakan jangan sampai produk tersebut jadi sasaran
pencurian orang yang lalu lalang di depan toko.
2.
Perhatikan warna. Tempatkan produk dengan warna warna cerah di bagian yang
paling mudah dilihat, padukan warna cerah tersebut letakkan bersebelahan dengan
warna cerah lain. Misalnya warna merah,kuning,orange, putih sehingga lebih
cepat menangkap perhatian pengunjung.
3.
Disain menarik sebagai jangkar. Sering kali kita dapati produk yang tidak
terkenal memiliki disain atau model yang sangat menarik dan inovatif, anehnya
produk terkenal justru disainnya malah biasa-biasa saja,ini sering kita temukan
pada produk fashion. Gunakan produk dengan disain
menarik ini sebagai jangkar atau penarik dengan cara menggandengkannya dengan
produk yang sudah punya nama, dengan harapan pengunjung akan tertarik untuk
membeli keduanya dengan dua alasan langsung, disain menarik atau merek
terkenal.
4.
Produk laris di bawah. Pada toko retail,
letakkan produk yang laris di rak bagian bawah, kenapa? Karena produk yang
laris bagaimanapun tetap akan di cari, pembeli sudah sangat hapal bentuk produk
tersebut, sehingga ditempatkan di bagian bawah pun tetap akan mudah ditemukan,
sedangkan untuk produk yang kurang terkenal tempatkan produknya di bagian yang
sejajar dengan mata, selain untuk membantu distributor untuk menjualkan
produknya, rak yang sejajar dengan mata harga promosi atau sewa raknya relatif
tinggi, distributor biasanya rela membayar sewa pada pemilik toko agar produknya ditempatkan di tempat
strategis. lumayan kan buat tambahan
pemasukan toko anda.
5. Kemasan besar di kanan. Biasakan meletakkan
produk dengan kemasan besar di sebelah kanan, misalnya produk susu merek A
kemasan 1000 gram di sebelah paling kanan kemudian diikuti dengan kemasan 800
gram demikian seterusnya sampai kemasan yang paling kecil. Kenapa? Karena
kebiasaan manusia menggunakan tangan kanan maka probabilitas terpilihnya produk
dengan kemasan besar akan semakin tinggi.
6.
Kelompokkan produk. Kelompokkan produk dengan kategori yang sama pada satu
tempat yang berdekatan, dan menempatkan produk pelengkap berdekatan misanya mi
isnstan berdekatan dengan saos atau sambal.
7.
Tempatkan produk impulsif dikasir. Sambil
antri biasanya pembeli suka comot sana sini manfaatkan hal ini dengan
menempatkan produk dengan harga murah di sekitar kasir, seperti permen, rokok,
coklat, aksesoris murah. Sehingga akan menambah jumlah belanjaan. Pilihlah
kasir yang santai agar yang
sedang antri akan semakin rajin men comot produk tambahan ke keranjang belanja.
Sebenarnya
banyak lagi tips untuk menata produk di toko, untuk itu di tuntut kreatifitas
dan kejelian anda untuk terus berinovasi dan seringlah berkunjung ke toko
sejenis dengan anda untuk menambah pengetahuan dan membuka wawasan.
Syarat
display yang baik
Di samping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankan aktivitas display, para peritel juga harus memerhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu;
1.Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadimudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia.
2. Display harus memerhatikan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelola toko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung (konsumen) yang berada di dalam toko,berkaitan dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang mudah pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang fisik ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase. Barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.
3. Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif, para peritel dapat memanfaatkan alat alat bantu seperti standing poster materials yang lain.
JENIS DAN SPESIFIKASI BARANG
Barang merupakan atribut secara Fisik dapat diraba
Menurut Philip Kotler Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ini meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa gagasan pokok dari definisi tersebut ialah bahwa konsumen membeli tidak hanya sekadar atribut fisik, karena pada sasarannya mereka membayar untuk sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Barang adalah atribut dan secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata. Barang-barang tersebut dikelompokkan menjadi dua, antara lain :
1. Kelompok barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahteraan konsumen jangka panjang.
a. Solutari product (barang yang bermanfaat)
Solutary product yaitu barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang, misalnya detergen dengan fosfat rendah.
b. Deficient product (barang yang kurang sempurna)
Deficient product yaitu barang-barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi tetapi tetap mempunyai manfaat untuk konsumen. Misalnya, obat-obatan yang rasanya pahit tetapi manjur mengobati penyakit.
c. Pressing product (barang yang sifatnya menyenangkan)
Pressing product yaitu barang-barang yang segera memberikan kepuasan kepada si pembeli tetapi dapat berakibat sangat buruk bagi pemakai barang tersebut. Misalnya, rokok, minuman keras dan sebagainya.
d. Desirable product (barang yang sangat diperlukan)
Desirable product yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya, makanan dan minuman.
2. Kelompok barang menurut tujuan pemakaian
a. Barang konsumsi
Barang konsumsi merupakan barang-barang yang dapat dibeli untuk konsumsi. Barang konsumsi dibedakan menjadi empat golongan, yaitu :
1) Convenience goods (barang kebutuhan sehari-hari) antara lain dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a) Barang pokok
Barang pokok merupakan barang yang dibeli secara tetap, contoh : beras, sabun, pasta gigi.
b) Barang impulsif
Barang impulsive yaitu barang yang dibeli tanpa perencanaan, contoh : permen, cokelat dan es.
c) Barang darurat
Barang pokok yaitu barang yang dibeli atas dorongan kebutuhan, contoh : paying dimusim hujan.
2) Shopping goods (barang belanjaan)
Merupakan barang yang pembeliannya perlu dipertimbangkan, harga relative mahal, perbandingan mutu dan lain-lain, misalnya mobil, motor, peralatan rumah tangga.
3) Speciality goods (barang khusus)
Merupakan barang dengan ciri khas yang mampu menarik konsumen dalam berbelanja, misalnya mobil mewah.
4) Unshought goods (barang yang tidak dicari)
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen, namun secara normal tidak berpikir untuk membelinya, misalnya asuransi jiwa, tanah kuburan.
b. Barang industri
Barang industri merupakan barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Konsumen atau pembeli dari barang-barang ini adalah perusahaan, lembaga, organisasi. Barang industri dapat digolongkan sebagai berikut ;
1) Bahan dan suku cadang, barang-barang yang seluruhnya masuk dalam produk jadi.
Misalnya, barang hasil pertanian.
2) Barang modal, barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir. Barang ini meliputi :
a) Instalai yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka panjang, misalnya computer, mesin bor.
b) Peralatan ekstra(tambahan) yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, misalnya perkakas tangan.
3) Pembekalan dan pelayanan, merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang industri karena barang-barang tersebut pada umumnya dibeli dengan usaha minimal dengan dasar pembelian kembali. Misalnya, batu bara, tinta printer dan sebagainya.
3. Barang-barang di supermarket
Barang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu barang supermarket, barang fresh, barang fashion. Barang supermarket meliputi :
a. Departemen food ( meliputi semua makanan)
b. Departemen nonfood (meliputi barang selain makanan, misal skin care)
c. Departemen household (perlengkapan rumah tangga)
d. Departemen toys (sarana atau tempat atau barang-barang yang disediakan khusus untuk anak-anak)
e. Departemen stasionary ( meliputi semua peralatan tulis dan kantor)
4. Jenis, Sifat dan Spesifikasi barang.
Jenis barang ditentukan berdasarkan pembagian departemen. Sifat barang ditentukan berdasarkan perbedaan sifat atau karakter antara barang yang satu dengan yang lainnya pada departemen yang sama, misalnya perbedaan sifat drinks atau biscuits yaitu bersifat minuman dan makanan yang sama ada pada departemen food. Spesifikasi barang supermarket adalah perbedaan kualitas dan kuantitas, jenis barang dengan merek yang berbeda dalam satu sifat dan satu departemen, misalnya fruit tea dan fresh tea.
Produk dapat pula dikelompokkan berdasarkan sifat dan manfaatnya. Namun demikian, tentu saja pengelompokkan tidak akan terlepas dari orientasi terhadap jenis produknya. Sebagai contoh berikut ini diketengahkan penyusunan produk pada suatu toko obat/apotik. Pertama-tama, dikelompokkan berdasarkan jenis produknya, apakah sebagai obat-obatan atau vitamin; Selanjutnya, dikelompokkan apakah jenis produk itu sifatnya cair (liquid), tablet atau bubuk kapsul; Kemudian, dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, apakah sebagai obat batuk, obat sakit kepala, obat ashma dan sebagainya.
Menggolongkan Barang-Barang
Pengaturan barang perlu disusun dan ditata dengan sebaik-baiknya, serta serapi-rapinya. Kegiatan-kegiatan di dalam mengatur barang dagangan dapat dilakukan dengan menata barang, antara lain:
• Pengelompokan berdasarkan penggunaannya barang,
• Pengelompokan berdasarkan merek barang yang sama
• Pengelompokan berdasarkan ukuran barang,
• Pengelompokan barang-barang kebutuhan konsumen.
Di samping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankan aktivitas display, para peritel juga harus memerhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu;
1.Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadimudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia.
2. Display harus memerhatikan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelola toko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung (konsumen) yang berada di dalam toko,berkaitan dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang mudah pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang fisik ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase. Barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.
3. Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif, para peritel dapat memanfaatkan alat alat bantu seperti standing poster materials yang lain.
JENIS DAN SPESIFIKASI BARANG
Barang merupakan atribut secara Fisik dapat diraba
Menurut Philip Kotler Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ini meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa gagasan pokok dari definisi tersebut ialah bahwa konsumen membeli tidak hanya sekadar atribut fisik, karena pada sasarannya mereka membayar untuk sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Barang adalah atribut dan secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata. Barang-barang tersebut dikelompokkan menjadi dua, antara lain :
1. Kelompok barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahteraan konsumen jangka panjang.
a. Solutari product (barang yang bermanfaat)
Solutary product yaitu barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang, misalnya detergen dengan fosfat rendah.
b. Deficient product (barang yang kurang sempurna)
Deficient product yaitu barang-barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi tetapi tetap mempunyai manfaat untuk konsumen. Misalnya, obat-obatan yang rasanya pahit tetapi manjur mengobati penyakit.
c. Pressing product (barang yang sifatnya menyenangkan)
Pressing product yaitu barang-barang yang segera memberikan kepuasan kepada si pembeli tetapi dapat berakibat sangat buruk bagi pemakai barang tersebut. Misalnya, rokok, minuman keras dan sebagainya.
d. Desirable product (barang yang sangat diperlukan)
Desirable product yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya, makanan dan minuman.
2. Kelompok barang menurut tujuan pemakaian
a. Barang konsumsi
Barang konsumsi merupakan barang-barang yang dapat dibeli untuk konsumsi. Barang konsumsi dibedakan menjadi empat golongan, yaitu :
1) Convenience goods (barang kebutuhan sehari-hari) antara lain dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a) Barang pokok
Barang pokok merupakan barang yang dibeli secara tetap, contoh : beras, sabun, pasta gigi.
b) Barang impulsif
Barang impulsive yaitu barang yang dibeli tanpa perencanaan, contoh : permen, cokelat dan es.
c) Barang darurat
Barang pokok yaitu barang yang dibeli atas dorongan kebutuhan, contoh : paying dimusim hujan.
2) Shopping goods (barang belanjaan)
Merupakan barang yang pembeliannya perlu dipertimbangkan, harga relative mahal, perbandingan mutu dan lain-lain, misalnya mobil, motor, peralatan rumah tangga.
3) Speciality goods (barang khusus)
Merupakan barang dengan ciri khas yang mampu menarik konsumen dalam berbelanja, misalnya mobil mewah.
4) Unshought goods (barang yang tidak dicari)
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen, namun secara normal tidak berpikir untuk membelinya, misalnya asuransi jiwa, tanah kuburan.
b. Barang industri
Barang industri merupakan barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Konsumen atau pembeli dari barang-barang ini adalah perusahaan, lembaga, organisasi. Barang industri dapat digolongkan sebagai berikut ;
1) Bahan dan suku cadang, barang-barang yang seluruhnya masuk dalam produk jadi.
Misalnya, barang hasil pertanian.
2) Barang modal, barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir. Barang ini meliputi :
a) Instalai yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka panjang, misalnya computer, mesin bor.
b) Peralatan ekstra(tambahan) yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, misalnya perkakas tangan.
3) Pembekalan dan pelayanan, merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang industri karena barang-barang tersebut pada umumnya dibeli dengan usaha minimal dengan dasar pembelian kembali. Misalnya, batu bara, tinta printer dan sebagainya.
3. Barang-barang di supermarket
Barang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu barang supermarket, barang fresh, barang fashion. Barang supermarket meliputi :
a. Departemen food ( meliputi semua makanan)
b. Departemen nonfood (meliputi barang selain makanan, misal skin care)
c. Departemen household (perlengkapan rumah tangga)
d. Departemen toys (sarana atau tempat atau barang-barang yang disediakan khusus untuk anak-anak)
e. Departemen stasionary ( meliputi semua peralatan tulis dan kantor)
4. Jenis, Sifat dan Spesifikasi barang.
Jenis barang ditentukan berdasarkan pembagian departemen. Sifat barang ditentukan berdasarkan perbedaan sifat atau karakter antara barang yang satu dengan yang lainnya pada departemen yang sama, misalnya perbedaan sifat drinks atau biscuits yaitu bersifat minuman dan makanan yang sama ada pada departemen food. Spesifikasi barang supermarket adalah perbedaan kualitas dan kuantitas, jenis barang dengan merek yang berbeda dalam satu sifat dan satu departemen, misalnya fruit tea dan fresh tea.
Produk dapat pula dikelompokkan berdasarkan sifat dan manfaatnya. Namun demikian, tentu saja pengelompokkan tidak akan terlepas dari orientasi terhadap jenis produknya. Sebagai contoh berikut ini diketengahkan penyusunan produk pada suatu toko obat/apotik. Pertama-tama, dikelompokkan berdasarkan jenis produknya, apakah sebagai obat-obatan atau vitamin; Selanjutnya, dikelompokkan apakah jenis produk itu sifatnya cair (liquid), tablet atau bubuk kapsul; Kemudian, dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, apakah sebagai obat batuk, obat sakit kepala, obat ashma dan sebagainya.
Menggolongkan Barang-Barang
Pengaturan barang perlu disusun dan ditata dengan sebaik-baiknya, serta serapi-rapinya. Kegiatan-kegiatan di dalam mengatur barang dagangan dapat dilakukan dengan menata barang, antara lain:
• Pengelompokan berdasarkan penggunaannya barang,
• Pengelompokan berdasarkan merek barang yang sama
• Pengelompokan berdasarkan ukuran barang,
• Pengelompokan barang-barang kebutuhan konsumen.
1.
Pengelompokan dan pengklasifi kasian produk
Tujuan utama dari pengelompokan dan pengklasifikasian produk (barang) adalah untuk memudahkan pengelolaannya. Bagi pihak produsen atau penjual, pengklasifikasian barang akan memudahkan dalam hal:
a. Penyimpanan di gudang,
b. Penataan di ruang pajang,
c. Pengambilan dari gudang atau tempat pemajangan,
d. Pengawasan dan pemeliharaan.
Bagi pihak pembeli, pengklasifikasian barang akan memudahkan untuk memilih atau menyebutkan pesanan.
Pengelompokan dan pengklasifi kasian barang pada suatu toko (store) disebut juga ”Merchant” atau Point Of Sale (POS) biasanya disusun sebagai berikut:
• Merek produk atau pabrik
• Jenis produk
• Spesifik teknis produk
• Kualitas produk
• Warna produk,
atau
• Jenis produk
• Merk atau pabrik produk
• Spesifik produk
• Kualitas produk
• Warna produk
Dalam penyusunan klasifikasi produk, yang paling dominan harus diperhatikan adalah jenis produk, baru memajang lainnya, dan tentu saja dengan tidak melupakan unsur estetika (seni) pada saat menata atau memajangnya, baik pada pajangan luar (exterior display) maupun pada pajangan dalam (interior display).
Tujuan utama dari pengelompokan dan pengklasifikasian produk (barang) adalah untuk memudahkan pengelolaannya. Bagi pihak produsen atau penjual, pengklasifikasian barang akan memudahkan dalam hal:
a. Penyimpanan di gudang,
b. Penataan di ruang pajang,
c. Pengambilan dari gudang atau tempat pemajangan,
d. Pengawasan dan pemeliharaan.
Bagi pihak pembeli, pengklasifikasian barang akan memudahkan untuk memilih atau menyebutkan pesanan.
Pengelompokan dan pengklasifi kasian barang pada suatu toko (store) disebut juga ”Merchant” atau Point Of Sale (POS) biasanya disusun sebagai berikut:
• Merek produk atau pabrik
• Jenis produk
• Spesifik teknis produk
• Kualitas produk
• Warna produk,
atau
• Jenis produk
• Merk atau pabrik produk
• Spesifik produk
• Kualitas produk
• Warna produk
Dalam penyusunan klasifikasi produk, yang paling dominan harus diperhatikan adalah jenis produk, baru memajang lainnya, dan tentu saja dengan tidak melupakan unsur estetika (seni) pada saat menata atau memajangnya, baik pada pajangan luar (exterior display) maupun pada pajangan dalam (interior display).
SOP
(STANDART OPERATING PROCEDURE) PENATAAN PRODUK DARI SUATU PERUSAHAAN
Upaya untuk menata produk disebut juga dengan istilah Visual Merchandising (VM) yaitu Penataan produk yang tujuannya untuk menarik perhatian konsumen dimana langkah-langkah dalam VM diantaranya dapat dilakukan dengan display dan label.
1. Label harga dan price card
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada label harga dan price card antara lain :
a. Price card tidak rusak
b. Price card sesuai dengan produk dan diletakkan tepat sesuai antara produk dan fisik barang.
c. Semua produk yang dipajang memiliki label harga dan hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan hal ini adalah sebagai berikut :
1) Barang yang di label langsung diproduknya, di dus-nya tidak dilabeli sedangkan di shelving dipasang POP harga barang tersebut.
2) Setiap barang yang di display harus sudah ditempeli label harga.
d. Label harga ditempel rapi di tempatnya dan tidak menutupi produk dan hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1) Label harga yang ditempel di barang tidak miring ke kiri atau ke kanan
2) Barang yang sama label harganya, penempelan label harga tersebut juga di tempat yang sama (seragam)
3) Letak label tidak terpaku di sudut kanan atas, tergantung kondisi barang dan yang penting diletakkan di tempat yang sama untuk produk yang sama.
a. Struktur address card
1) Nama barang
2) Ukuran barang
3) Kode barang
4) Harga barang
5) Scanning
b. Tujuan address card
Membantu customer untuk mengetahui informasi tentang barang.
c. Manfaat address card
1) Meningkatkan image pelayanan yang baik
2) Mempermudah customer dalam hal informasi barang
3) Meningkatkan penjualan
4) Mempermudah pramuniaga dalam pengecekan barang
2. Display
Pen-display-an yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula. POP merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli.
a. Brand blocking secara vertikal
Barang blocking secara vertical yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kearah vertikal atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di bagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang :
1) Dari atas ke bawah secara sistematis
2) Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
3) Barang disusun berdasarkan ukuran dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya
4) Warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya
5) Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya
6) Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk dan sifatnya.
Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan de berbagai display, seperti berikut ini :
a) Shelving (rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, lihat penataan produk berikut:
Penempatan Produk Secara Vertikal
b) Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang serupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri, seperti susu kemasan, susu kotak dan sebagainya.
b. Brand blocking secara horizontal
Brand blocking secara horizontal yaitu penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat dari depan. Adapun kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah sebagai berikut ;
1) Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya.
2) Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual.
3) Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas.
4) Memberikan kesan yang tidak beraturan
KETERAMPILAN DALAM MENGINTERPRETASIKAN PERENCANAAN VISUAL PENATAAN PRODUK
Langkah yang harus dilakukan dalam melakukan praktik menginterpretasikan perencanaan VM antara lain :
1. Memilih segmen, target dan positioning pasar.
2. Mengidentifikasi barang supermarket yang akan dijual.
Identifikasi barang dilakukan dengan mengidentifikasi barang dikategorikan berdasrkan jenis, macam dan spesifikasinya.
Upaya untuk menata produk disebut juga dengan istilah Visual Merchandising (VM) yaitu Penataan produk yang tujuannya untuk menarik perhatian konsumen dimana langkah-langkah dalam VM diantaranya dapat dilakukan dengan display dan label.
1. Label harga dan price card
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada label harga dan price card antara lain :
a. Price card tidak rusak
b. Price card sesuai dengan produk dan diletakkan tepat sesuai antara produk dan fisik barang.
c. Semua produk yang dipajang memiliki label harga dan hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan hal ini adalah sebagai berikut :
1) Barang yang di label langsung diproduknya, di dus-nya tidak dilabeli sedangkan di shelving dipasang POP harga barang tersebut.
2) Setiap barang yang di display harus sudah ditempeli label harga.
d. Label harga ditempel rapi di tempatnya dan tidak menutupi produk dan hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1) Label harga yang ditempel di barang tidak miring ke kiri atau ke kanan
2) Barang yang sama label harganya, penempelan label harga tersebut juga di tempat yang sama (seragam)
3) Letak label tidak terpaku di sudut kanan atas, tergantung kondisi barang dan yang penting diletakkan di tempat yang sama untuk produk yang sama.
a. Struktur address card
1) Nama barang
2) Ukuran barang
3) Kode barang
4) Harga barang
5) Scanning
b. Tujuan address card
Membantu customer untuk mengetahui informasi tentang barang.
c. Manfaat address card
1) Meningkatkan image pelayanan yang baik
2) Mempermudah customer dalam hal informasi barang
3) Meningkatkan penjualan
4) Mempermudah pramuniaga dalam pengecekan barang
2. Display
Pen-display-an yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula. POP merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli.
a. Brand blocking secara vertikal
Barang blocking secara vertical yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kearah vertikal atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di bagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang :
1) Dari atas ke bawah secara sistematis
2) Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
3) Barang disusun berdasarkan ukuran dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya
4) Warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya
5) Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya
6) Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk dan sifatnya.
Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan de berbagai display, seperti berikut ini :
a) Shelving (rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, lihat penataan produk berikut:
Penempatan Produk Secara Vertikal
b) Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang serupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri, seperti susu kemasan, susu kotak dan sebagainya.
b. Brand blocking secara horizontal
Brand blocking secara horizontal yaitu penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat dari depan. Adapun kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah sebagai berikut ;
1) Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya.
2) Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual.
3) Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas.
4) Memberikan kesan yang tidak beraturan
KETERAMPILAN DALAM MENGINTERPRETASIKAN PERENCANAAN VISUAL PENATAAN PRODUK
Langkah yang harus dilakukan dalam melakukan praktik menginterpretasikan perencanaan VM antara lain :
1. Memilih segmen, target dan positioning pasar.
2. Mengidentifikasi barang supermarket yang akan dijual.
Identifikasi barang dilakukan dengan mengidentifikasi barang dikategorikan berdasrkan jenis, macam dan spesifikasinya.
3. Menata
produk sesuai prosedur perusahaan
MERANCANG LAY OUT (TATA LETAK) TOKO
MERANCANG LAY OUT (TATA LETAK) TOKO
Pengertian dasar lay out adalah suatu situasi sirkulasi/arus pengunjung yang memberikan kemungkinan maksimal bagi pelanggan untuk dapat melihat keseluruhan barang dagangan yang bermacam-macam, dalam sekali pandang.
Tujuan lay outØ
Lay out bertujuan untuk membantu konsumen dalam berbelanja terhadap barang yang dikehendaki
Fungsi lay outØ
Lay out berfungsi sebagai pengalokasian tempat perbelanjaan dan pengelompokan produk sesuai dengan kategorinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Lay out antara lain :
1. Memperhatikan produk sesuai dengan kategorinya.
2. Pembagian area penjualan berdasarkan pengelompokan produk.
3. Penempatan posisi kassa berada di pintu keluar.
4. Tata letak yang satu dengan yang lain dibatasi dengan lorong minimal 120 cm.
5. Tata letak rak diatur dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlihat ada area yang kosong.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Lay Out:
a. Ukuran dan bentuk ruangan.
b. Lokasi pintu masuk, tangga, koridor, tiang dan lain-lain.
c. Jenis dan jumlah barang dagangan.
d. Jenis operasi toko yang dilaksanakan misalnya self service.
e. Ciri-ciri dan kebiasaan membeli dari pelanggan.
f. Sifat dan jumlah fixtures, counter/Island display.
Pengaturan barang dagangan yang serasi atau harmonis, akan menimbulkan suasana nyaman kepada lingkungan para pegawai toko dan para pembeli. Sebaiknya ruangan toko yang akan menyimpan barang dagangan terbagi menjadi beberapa ruangan berikut sasarannya yang menunjang di dalam pengaturan barang dagangan. Sebaiknya di dalam pengaturan barang dagangan di dalam ruangan toko, adalah sebagai berikut.
a. mempunyai kamar administrasi,
b. mempunyai kamar/ruangan keamanan,
c. selain serasi atau harmonis juga mempunyai ventilasi,
d. mempunyai ruangan etalase yang cukup luas dan menarik. Tempatkanlah etalase, di mana setiap orang yang lewat bisa melihatnya. Etalase merupakan wajah dari toko, maka aturlah wajah sedemikian rupa supaya kelihatan menarik, supaya setiap orang yang lewat meliriknya dan akhirnya tertarik untuk masuk ke dalam toko,
e. sebaiknya di ruangan toko, mempunyai ruang informasi, advis dan tempat penitipan barang-barang,
f. di ruangan toko, mempunyai ruang coba (fitting room),
g. di dalam ruangan toko, ada ruang tunggu yang menyenangkan pembeli,
h. di ruangan toko, ada kamar kecil (WC/Toilet/Rest room),
i. mempunyai ruang pamer yang merupakan tempat untuk menata atau memamerkan barang dagangan,
j. mempunyai ruang tempat penyimpanan barang (running stock),
k. pasanglah pengatur suhu udara (AC) dan diberikan pengharum ruangan serta Tape Recorder dengan lagu-lagu yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Bentuk-Bentuk Lay Out
1. Rak yang berbentuk gang-gang (aisle) lurus dengan gang kembar.
Keuntungannya:
• Memaksimalkan area penjualan dengan mengurangi ruangan yang terbuang.
• Mempermudah menangani kebersihan.
• Mempermudah pengamanan.
2. Rak/fixtures/island yang berbentuk bebas
Misalnya berbentuk sirkuler, persegi delapan, atau meja panjang bujur telur, di mana lalu lintas pembeli bebas bergerak, sehingga lebih banyak barang yang terlihat oleh pembeli. Di samping itu, para calon pembeli menjadi lebih betah berlama-lama di toko.
Kerugian-kerugiannya:
• Karena banyaknya ruangan yang diperuntukkan bagi arus lalu lintas konsumen, ruang yang tersedia untuk barang dagangan menjadi berkurang.
• Pemeliharaan kebersihan dan penanganan keamanan menjadi lebih sulit.
MENYUSUN DIPLAY MENGIKUTI STANDAR PERUSAHAAN
Untuk menyusun display sesuai dengan standar perusahaan maka yang harus dilakukan antara lain :
1. Perencanaan Pen-Display-an
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Memilih segmen, target dan positioning pasar
b. Memilih jenis dan spesifikasi barang yang akan ditata
c. Menata barang sesuai SOP Perusahaan
d. Pelabelan
e. Mempersiapkan peralatan display
f. Pen-display-an
g. Melaksanakan kode etik APLI dan memperhatikan UU No. 8 Tahun 1999 Pasal 7 tentang Perlindungan Konsumen
2. Memonitor Hasil Pen-Display-an
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Evaluasi display produk sesuai perencanaan
b. Identifikasi kerusakan atau perubahan pada display produk
c. Mengatasi setiap perubahan pada display produk
3. Jagalah Display Agar Tetap Sesuai Standar Perusahaan Dan Perencanaan
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Merawat display produk agar tetap bersih dan rapi
b. Merancang display produk agar tetap konsisten terhadap perencanaan penataan produk.
c. Menyusun display mengikuti standar perusahaan.
SIKAP DALAM MENGINTERPRETASIKAN PERENCANAAN VISUAL PENATAN PRODUK
Dalam menginterpretasikan perencanaan visual penataan produk dibutuhkan sikap-sikap yang baik sesuai dengan pedoman dasar SOP, yaitu ;
1. Cermat
Dilakukan dengan cara antara lain :
a. Spesifikasi barang dengan benar
b. Berdiri, duduk dan gerakan sesuai dengan kebutuhan
c. Berbicara jelas dan lantang
d. Lakukan seperti pertama kali
e. Dorong diri dengan kalimat yang bersemangat
f. Berikan perhatian terhadap persoaln interpretasi visual
2. Teliti
Pelayan harus teliti dalam menginterpretasikan visualisasi penatan produk, dapat dilakukan dengan cara ;
a. Memperhatikann setiap proses yang dilaksanakan
b. Amati dengan seksama barang yang telah ditata
c. Periksa dokumen-dokumen barang yang ditata, apakah telah dipasangkan atau belum
3. Bertanggung jawab
Pelayan harus bertanggung jawab dalam menginterpretasikan visualisasi penataan produk sesuai dengan tingkat wewenangnya pada perusahaan tersebut, diantaranya dengan :
a. Menampung masukan mengenai penataan dari supervisor atau kolega
b. Disalurkan pada petugas yang berwenang di perusahaan
c. Meneruskan kembali proses penataan dengan benar.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
v KESIMPULAN
Melakukan
observasi/riset sebelum memulai bisnis sangatlah penting, karena dapat
menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, pengelolaan usaha yang
baik dan benar oleh semua unsur manajemen perusahaan dapat membuat omzet
penjualan perusahaan meningkat.
Display
produk juga berpengaruh kepada tingkat penjualan. Setiap perusahaan harus
memperhatikan kesesuaian tata lay out dengan display yang dilakukan, serta
berdasarkan syarat dan kriteria display. selain itu, strategi perusahaan juga
harus diperhatikan, agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan baik.
Strategi Promosi yang dilakukan perusahaan juga harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang tepat.
Kebersihan
dan kerapian toko juga mempengaruhi daya tarik para konsumen untuk membeli
produk di suatu toko. Bila tokonya bersih, maka pelanggan akan merasa senang
dan nyaman berbelanja di toko tersebut dan sebaliknya. Maka dari itu perusahaan
harus meningkatkan lagi kebersihan dan pelayanan yang baik bagi para
konsumennya.
Dengan
berkembangnya zaman, pada saat ini sudah sangat banyak perusahaan melayani
konsumen melalui online, dimana dengan begitu dapat sangat membantu konsumen
dalam mencari produk yang ia inginkan tanpa harus mencari ke tempatnya
langsung.
v
LAMPIRAN





Langganan:
Postingan (Atom)